Ini Jeritan Bos Lion Air Saat Dolar AS Dekati Rp 14.000/US$

Exist In Exist, CNBC Indonesia
25 April 2018 15:07
Tingginya nilai tukar dolar AS membuat biaya operasional meningkat.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah saat ini melemah terhadap dolar AS hingga mendekati Rp 14.000/US$. Kondisi ini membuat maskapai menjerit.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait meminta pemangku kepentingan di industri penerbangan bisa ikut membantu maskapai.

"Kita berharap dari stakeholder lain misal Pertamina jangan naikin fuel [avtur] dulu. Kita minta tolong diturunin dulu harganya supaya maskapai bisa bertahan. Kita juga tidak minta mereka rugi," jelasnya, Rabu (25/4/2018).

Adapun harga avtur yang dijual Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta tercatat Rp 7.770/liter. Harga tersebut sudah termasuk pengiriman hingga ke pesawat.


Di samping itu, lanjut Edward, Lion Air juga meminta agar pemerintah menurunkan pajak suku cadang pesawat guna membantu maskapai menghemat biaya operasional

"Saya atas nama Lion Group terima kasih ke dirjen udara kalau bisa itu. Saya ga tahu harus keluarin duit berapa lagi, dari jutaan jadi triliunan, sementara harga tiket masih sama saja," jelas dia.
(ray/ray) Next Article Bukti Kejamnya VOC Zaman Now: Hancurkan Bisnis Penerbangan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular