
Bukti Kejamnya VOC Zaman Now: Hancurkan Bisnis Penerbangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Varian of Concern (VOC) delta Covid-19 melonjak banyak perusahaan membatalkan perjalanan bisnis. Ini untuk menjaga karyawan agar tetap aman dan dekat dengan rumah saat varian Delta semakin mengganas.
Mengutip New York Post, pada September ini sekitar 60 persen pelancong bisnis mengatakan mereka cenderung menunda rencana perjalanan mereka dan 67 persen mengatakan mereka cenderung melakukan lebih sedikit perjalanan, menurut laporan American Hotel & Lodging Association, yang melakukan survei pada Agustus yang melibatkan 400 pelancong bisnis.
Perjalanan korporat diprediksi kembali sekitar 40 persen dari tingkat pra-pandemi musim panas ini, menurut Delta Airlines, yang memperkirakan akan mencapai 60 persen pada September ini.
Sebuah survei dari Bloomberg terhadap 45 bisnis besar di AS, Eropa, dan Asia menunjukkan bahwa 84% berencana untuk menghabiskan lebih sedikit untuk perjalanan pasca-pandemi.
Menurut Bloomberg, pelancong bisnis adalah pelanggan yang paling menguntungkan.
Mereka bisa membeli tiket yang dapat dikembalikan lebih mahal dan menyumbang sebanyak tiga perempat dari keuntungan pra-pandemi maskapai, yakni menyumbang 12% dari kursi.
Kendati demikian, eksekutif maskapai telah melaporkan adanya peningkatan jumlah pembatalan dan penurunan jumlah pemesanan baru.
Yang menambah kekhawatiran adalah peringatan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bagi orang-orang yang tidak divaksinasi untuk tidak melakukan perjalanan selama liburan akhir pekan Hari Buruh dan bagi orang-orang yang divaksinasi untuk mempertimbangkan "risiko" dari rencana mereka juga.
Uni Eropa juga merekomendasikan agar anggotanya membatasi perjalanan yang tidak penting dari AS, sementara Denmark dan Belanda melarang orang Amerika masuk.
Adapun beberapa perusahaan yang membatasi perjalanan bisnis dengan pesawat adalah Dell Technologies dan perusahaan perangkat lunak Citrix Systems yang mengatakan bahwa perjalanan tetap sangat terbatas.
Sementara itu, Bastian dari Delta Airlines, menyatakan bahwa perjalanan dengan pesawat pada akhirnya akan meningkat lagi. Namun, belum dipastikan kapan penerbangan bisnis kembali bangkit.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Terancam 'Kiamat' Pesawat Terbang, Kok Bisa?