
Internasional
Antisipasi Brexit, Inggris-Korea Bahas Pajak Transaksi Minyak
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 April 2018 12:25

London/Seoul, CNBC Indonesia- Inggris dan Korea Selatan (Korsel) sedang berdiskusi untuk melindungi pengaturan keringanan pajak bagi pembeli minyak mentah dari Korea, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa (UE), kata pejabat kedua negara itu. Namun rencana itu nampaknya tidak akan muncul dalam waktu dekat.
Kesepakatan perdagangan bebas UE dengan Korsel sudah diselenggarakan sejak tahun 2012. Negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu merupakan importir nomor tiga terbesar untuk minyak mentah Laut Utara Inggris. Kesepakatan itu pun memberi sumber pendapatan yang signifikan bagi Inggris.
Inggris, yang mencoba untuk menciptakan relasi perdagangan yang baru di luar Eropa, akan keluar dari UE pada bulan Maret tahun depan. Saat ini negara itu menikmati masa transisi status-quo hingga akhir 2020, menurut rencana saat ini.
Kesepakatan dagang saat ini memungkinkan pengekspor UE menjual minyaknya ke kilang Korsel tanpa pajak, dan Inggris menjadi yang paling untung dari kerja sama ini.
Pejabat Kementerian Perdagangan Korsel yang menjadi bagian dari diskusi, namun menolak untuk disebut namanya karena tidak memiliki otoritas berbicara ke media, mengatakan diskusi antara kedua negara tentang kesepakatan dagang baru sedang berlangsung.
"Sejauh ini kami telah mengadakan dua pertemuan setelah membentuk apa yang disebut dengan kelompok kerja perdagangan Korea Selatan - Inggris. Namun, karena belum jelas seberapa detail Brexit akan dibicarakan, untuk saat ini, kami masih menunggu dan melihat,"dilansir dari Reuters.
Pertemuan kelompok kerja perdagangan yang perdana diselenggarakan di Seoul pada bulan Februari 2017, sementara yang kedua diadakan di London bulan Desember 2017. Pejabat Korsel mengatakan tanggal untuk pertemuan ketiga belum ditentukan.
Perbincangan antara Inggris dan Uni Eropa tentang relasi perdagangan setelah Brexit akan dimulai pekan ini.
Juru Bicara Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan kedua belah pihak mengadakan diskusi rutin tentang cara memelihara keuntungan perdagangan, serya menambahkan bahwa "pemerintah akan mendukung sektor [perminyakan] untuk mempertahankan reputasi[nya]."
Tahun lalu, Korea mengimpor 34,11 juta barel minyak mentah Inggris, naik 83,5% dari tahun 2016 dan menyumbang 3% dari total impor minyak mentah Korea, menurut data dari lembaga pemerintah Korea National Oil Corp.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, Korsel mengimpor 6,07 juta barel minyak mentah Inggris, turun 1,67% dari tahun sebelumnya.
Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan ekspor minyak ke Korsel di tahun 2017 membuat Inggris memperoleh dua miliar poundsterling (US$2,81 miliar atau senilai Rp 39 triliun) dan menyumbang 14% ke total ekspor minyaknya. Jumlah tersebut paling besar setelah Belanda dan China.
Pada tahun 2016, Inggris mengeskpor minyak senilai 800 juta poundsterling ke Korsel atau 8% dari total ekspor minyak negara itu.
(gus/gus) Next Article Inggris Resmi 'Cerai' dengan Eropa, What's Next?
Kesepakatan perdagangan bebas UE dengan Korsel sudah diselenggarakan sejak tahun 2012. Negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu merupakan importir nomor tiga terbesar untuk minyak mentah Laut Utara Inggris. Kesepakatan itu pun memberi sumber pendapatan yang signifikan bagi Inggris.
Kesepakatan dagang saat ini memungkinkan pengekspor UE menjual minyaknya ke kilang Korsel tanpa pajak, dan Inggris menjadi yang paling untung dari kerja sama ini.
Pejabat Kementerian Perdagangan Korsel yang menjadi bagian dari diskusi, namun menolak untuk disebut namanya karena tidak memiliki otoritas berbicara ke media, mengatakan diskusi antara kedua negara tentang kesepakatan dagang baru sedang berlangsung.
"Sejauh ini kami telah mengadakan dua pertemuan setelah membentuk apa yang disebut dengan kelompok kerja perdagangan Korea Selatan - Inggris. Namun, karena belum jelas seberapa detail Brexit akan dibicarakan, untuk saat ini, kami masih menunggu dan melihat,"dilansir dari Reuters.
Pertemuan kelompok kerja perdagangan yang perdana diselenggarakan di Seoul pada bulan Februari 2017, sementara yang kedua diadakan di London bulan Desember 2017. Pejabat Korsel mengatakan tanggal untuk pertemuan ketiga belum ditentukan.
Perbincangan antara Inggris dan Uni Eropa tentang relasi perdagangan setelah Brexit akan dimulai pekan ini.
Juru Bicara Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan kedua belah pihak mengadakan diskusi rutin tentang cara memelihara keuntungan perdagangan, serya menambahkan bahwa "pemerintah akan mendukung sektor [perminyakan] untuk mempertahankan reputasi[nya]."
Tahun lalu, Korea mengimpor 34,11 juta barel minyak mentah Inggris, naik 83,5% dari tahun 2016 dan menyumbang 3% dari total impor minyak mentah Korea, menurut data dari lembaga pemerintah Korea National Oil Corp.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, Korsel mengimpor 6,07 juta barel minyak mentah Inggris, turun 1,67% dari tahun sebelumnya.
Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan ekspor minyak ke Korsel di tahun 2017 membuat Inggris memperoleh dua miliar poundsterling (US$2,81 miliar atau senilai Rp 39 triliun) dan menyumbang 14% ke total ekspor minyaknya. Jumlah tersebut paling besar setelah Belanda dan China.
Pada tahun 2016, Inggris mengeskpor minyak senilai 800 juta poundsterling ke Korsel atau 8% dari total ekspor minyak negara itu.
(gus/gus) Next Article Inggris Resmi 'Cerai' dengan Eropa, What's Next?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular