Transaksi Trade Expo Indonesia Ditarget Rp 20,25 T
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
20 April 2018 13:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi sebesar US$ 1,5 miliar atau Rp 20,25 triliun pada Trade Expo Indonesia, 24-25 Oktober 2018.
Sementara itu, buyer dan pengunjung dari luar negeri diharapkan mencapai 28.000 orang pada gelaran di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD itu.
"Ini [Trade Expo Indonesia] sebagai upaya meningkatkan ekspor non-migas kita," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda dalam peluncuran TEI 2018 di kantor Kemendag, Jumat (20/4/2018).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meyakini hasil Trade Expo Indonesia 2018 akan berkontribusi signifikan bagi kinerja ekspor Indonesia.
"Presiden selalu menekankan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi ada dua, yakni investasi dan ekspor. Dalam Trade Expo ini indikator sales kita adalah berapa transaksi riil dan berapa potensi yang dihasilkan," ujar Mendag usai peluncuran.
Secara khusus Enggar menargetkan hadirnya potential buyers dari pasar-pasar baru, terutama negara-negara Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tengah, dan Timur Tengah di TEI kali ini.
Trade Expo Indonesia 2018 akan memasarkan lebih dari 300 produk dan jasa yang terbagi atas delapan zona: kuliner nusantara, crafts and lifestyle products, furniture, creative products and services, manufacturing products, strategic industry products, food and beverages products, serta local champion products.
Tahun lalu, Trade Expo Indonesia meraup transaksi senilai US$ 1,41 miliar dari target US$ 1,1 miliar, naik 37,36% dari capaian tahun 2016 senilai US$ 1,02 miliar.
Adapun nilai ekspor non-migas Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 153,07 miliar, naik 13,71% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 132,08 miliar. Tahun ini Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor minimal sebesar 11%.
(ray/ray) Next Article BPK Temukan 9 'Dosa' Kemendag Soal Impor Pangan
Sementara itu, buyer dan pengunjung dari luar negeri diharapkan mencapai 28.000 orang pada gelaran di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD itu.
"Ini [Trade Expo Indonesia] sebagai upaya meningkatkan ekspor non-migas kita," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda dalam peluncuran TEI 2018 di kantor Kemendag, Jumat (20/4/2018).
"Presiden selalu menekankan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi ada dua, yakni investasi dan ekspor. Dalam Trade Expo ini indikator sales kita adalah berapa transaksi riil dan berapa potensi yang dihasilkan," ujar Mendag usai peluncuran.
Secara khusus Enggar menargetkan hadirnya potential buyers dari pasar-pasar baru, terutama negara-negara Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tengah, dan Timur Tengah di TEI kali ini.
Trade Expo Indonesia 2018 akan memasarkan lebih dari 300 produk dan jasa yang terbagi atas delapan zona: kuliner nusantara, crafts and lifestyle products, furniture, creative products and services, manufacturing products, strategic industry products, food and beverages products, serta local champion products.
Tahun lalu, Trade Expo Indonesia meraup transaksi senilai US$ 1,41 miliar dari target US$ 1,1 miliar, naik 37,36% dari capaian tahun 2016 senilai US$ 1,02 miliar.
Adapun nilai ekspor non-migas Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 153,07 miliar, naik 13,71% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 132,08 miliar. Tahun ini Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor minimal sebesar 11%.
(ray/ray) Next Article BPK Temukan 9 'Dosa' Kemendag Soal Impor Pangan
Most Popular