
Narapidana Diberi Jatah Booth di Trade Expo Indonesia 2018
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
03 April 2018 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan menyiapkan booth kepada para narapidana untuk memamerkan hasil karya atau jasa mereka pada Trade Expo Indonesia 2018.
Trade Expo Indonesia 2018 sendiri akan digelar pada 24-28 Oktober 2018 di ICE BSD City. Ajang tahunan ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas pasar ekspor dengan fokus pada transaksi business-to-business (B to B).
"Saya siapkan space di Trade Expo 2018 untuk narapidana [yang berusaha] untuk bisa memasarkan produknya," jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Selasa (3/4/2018).
Adapun hari ini Mendag dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama dalam memberikan ruang bagi narapidana di Trade Expo Indonesia 2018.
"Kewajiban kita membantu mereka. Kita harus melahirkan Joko-Joko baru agar bisa meningkatkan produktifitas warga binaan serta secara kontinuitas. Dengan demikian bisa mendorong bukan hanya mengisi pasar lokal. Juga kita dorong ke pasar ekspor," ujar Mendag.
Joko yang dimaksud Enggar adalah seorang narapidana pembuat kerajinan tangan. Enggar juga mengapresiasi Kementerian Hukum dan HAM yang telah melakukan pembinaan bagi para narapidana.
"Seperti Barista [peracik kopi] yang merupakan warga binaan, sangat teliti dan menemukan passion. Itu menunjukkan keberhasilan Kemenkumham bagaimana membina mereka," kata Mendag.
(ray/ray) Next Article Soal Hambatan Investasi, Jokowi Minta Mendagri 'Tekan' Daerah
Trade Expo Indonesia 2018 sendiri akan digelar pada 24-28 Oktober 2018 di ICE BSD City. Ajang tahunan ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas pasar ekspor dengan fokus pada transaksi business-to-business (B to B).
"Saya siapkan space di Trade Expo 2018 untuk narapidana [yang berusaha] untuk bisa memasarkan produknya," jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Selasa (3/4/2018).
"Kewajiban kita membantu mereka. Kita harus melahirkan Joko-Joko baru agar bisa meningkatkan produktifitas warga binaan serta secara kontinuitas. Dengan demikian bisa mendorong bukan hanya mengisi pasar lokal. Juga kita dorong ke pasar ekspor," ujar Mendag.
Joko yang dimaksud Enggar adalah seorang narapidana pembuat kerajinan tangan. Enggar juga mengapresiasi Kementerian Hukum dan HAM yang telah melakukan pembinaan bagi para narapidana.
"Seperti Barista [peracik kopi] yang merupakan warga binaan, sangat teliti dan menemukan passion. Itu menunjukkan keberhasilan Kemenkumham bagaimana membina mereka," kata Mendag.
(ray/ray) Next Article Soal Hambatan Investasi, Jokowi Minta Mendagri 'Tekan' Daerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular