Kabar Baik! Konsumsi Publik Terindikasi Bakal Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 April 2018 11:46
Konsumsi masyarakat terlihat menguat sepanjang bulan lalu, tercermin dari membaiknya inflasi umum dan inflasi inti.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi masyarakat terlihat menguat sepanjang bulan lalu, tercermin dari membaiknya inflasi umum sebesar 3,4% dan inflasi inti sebesar 2,67% yang mengindikasikan bahwa tren kenaikan konsumsi tersebut akan terus berlangsung sepanjang tahun ini.

Dalam laporan risetnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) menilai inflasi Maret tersebut menjadi tanda terjadinya peningkatan konsumsi masyarkat secara perlahan dan stabil.

Kondisi ini terjadi karena harga komoditas meningkat lebih cepat dibandingkan dengan harga barang tahan lama, sehingga inflasi utama secara bulanan terangkat lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi inti. Inflasi utama dan inti berada pada angka 0,2% dan 0,19% pada Maret, dibandingkan dengan 0,17% dan 0,26% pada Februari.

Tren serupa juga ditunjukkan inflasi tahunan (year-on-year), di mana inflasi umum dan inflasi inti masing-masing berada di tingkat 3,4% dan 2,67%. Pada Februari, inflasi umum dan inflasi inti berada di level 3,18% dan 2,58%.

Sedikit naiknya inflasi inti juga menandakan bahwa konsumsi mungkin akan sedikit meningkat tahun ini. Hal ini didukung oleh pendorong utama inflasi Maret, seperti sandang (4,11% y.o.y) dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (4,06% y.o.y), yang menunjukkan bahwa konsumsi barang tidak tahan lama mulai meningkat.

"Meski harga energi di pasar internasional mulai naik, terutama minyak mentah, kami memperkirakan bahwa pemerintah akan terus menahan harga bensin jenis Premium, Pertalite, dan Solar pada tingkat saat ini," tutur Kepala Riset LPEM UI Febrio N. Kacaribu.

Dengan risiko inflasi yang terkendali di tahun ini, pihaknya menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga acuan di tingkat saat ini untuk beberapa bulan mendatang.
(ags/ags) Next Article Tak Bisa Dipungkiri Lagi, RI Kena Virus Pelemahan Konsumsi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular