Perundingan Dagang RI - EFTA Alot di Manufaktur & Pertanian

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
18 April 2018 16:36
Putaran perundingan Indonesia - EFTA selanjutnya dilakukan pada 23-27 April 2018.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tengah melakukan perundingan Kerjasama Ekonomi Komprehensif dengan empat negara yakni Islandia, Liechstentein, Norwegia dan Swiss.

Empat negara tersebut tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA), sehingga perundingan ini disebut dengan Indonesia - EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA). 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam pertemuannya dengan Menteri Perikanan Norwegia Per Sandberg pagi tadi membahas kemajuan perundingan IE CEPA.

"Kita ingin Indonesia-EFTA CEPA selesai tahun ini. Di pertemuan April ini, kita akan mengerucutkan pokok-pokok negosiasi, kalau ada masalah kita selesaikan di Pertemuan Setingkat Menteri," ujar Enggar dalam konferensi persnya, Rabu (18/4/2018). 



Putaran perundingan IE CEPA selanjutnya dijadwalkan berlangsung 23-27 April ini di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Building, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengungkapkan hambatan dalam negosiasi IE CEPA sejauh ini terletak pada pos-pos tarif produk manufaktur dan pertanian.

"Negara-negara EFTA ingin Indonesia memperbaiki kategori komitmennya, kita belum memberikan offer yang lebih baik khususnya untuk produk-produk manufaktur, sementara Indonesia meminta EFTA memperbaiki komitmen mereka di produk-produk pertanian, karena kita punya kepentingan ekspor produk pertanian kesana," jelas Iman dalam kesempatan yang sama. 

Iman menambahkan, dasar dari keinginan pemerintah RI melakukan kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan negara anggota EFTA sebenarnya lebih kepada usaha meningkatkan investasi mereka di Indonesia serta transfer teknologi dari perusahaan-perusahaan mereka. 

Sepanjang 2017, total ekspor Indonesia ke negara-negara anggota EFTA mencapai US$ 1,3 miliar, sementara impor dari negara-negara EFTA sebesar US$ 1,1 miliar. Artinya, Indonesia surplus US$ 200 juta. 


(ray/ray) Next Article Perundingan EU CEPA, RI Bahas Akses Pasar dengan Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular