
KEIN: Presiden Jokowi Minta Siapkan Pembangkit Nuklir
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
18 April 2018 13:19

Denpasar, CNBC Indonesia- Rencana pembangunan pembangkit nuklir mulai menemukan titik terang. Setelah hanya menjadi wacana dalam 70 tahun terakhir, menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pembicaraan soal salah satu pemanfaatan sumber energi baru ini mulai dibuka oleh pemerintah.
Anggota KEIN sekaligus Ketua Kelompok Kerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Zulhanar Usaman mengatakan, implementasi pemanfataan energi nuklir lewat pembangunan PLTN di Tanah Air masih dalam tataran wacana dalam puluhan tahun. Padahal, Proklamator Soekarno sejak awal kemerdekaan sudah memimpikan Indonesia akan masuk ke era nuklir.
"Sejak era Bung Karno, belum ada lagi pembicaraan yang mengarahkan Indonesia untuk go nuclear, tapi Bapak Presiden Jokowi memberikan harapan bagi bangsa Indonesia untuk memanfaatkan energi Nuklir. Tidak ada kata dari Presiden Jokowi untuk menolak PLTN, justru presiden telah memerintahkan kepada ESDM untuk membuat road map," kata dia, Selasa (17/4/2018).
Menurut Zulnahar, ketergantungan akan pemanfaatan energi fosil baik berupa batubara, gas, dan minyak pun sudah seharus dikurangi, mengingat jumlah cadangan yang terbatas dan harganya yang semakin mahal. Pembangkit listrik energi fosil ini pun harus segera digantikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan (EBT).
"Saya mengutip sedikit statement pak Presiden Jokowi yang menyatakan Indonesia punya banyak sumber energi baru terbarukan yang cukup banyak, air, surya, angin, dan geothermal.. Beliau juga bilang, jika energi nuklir sudah diperlukan, maka harus segera disiapkan dan jangan diambangkan, harus dihitung secara detail dan jelas," ujar Zulnahar.
Oleh karena itu, kata dia, keberadaan nuklir mutlak diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan energi nasional. Zulnahar menegaskan, penerapan teknologi PLTN sudah memenuhi prinsip dasar energi, yakni murah, realibilitas atau handal, serta ekonomis alias tidak memerlukan subsidi APBN.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Siapkan Rancangan Pengembangan Pembangkit Nuklir
Anggota KEIN sekaligus Ketua Kelompok Kerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Zulhanar Usaman mengatakan, implementasi pemanfataan energi nuklir lewat pembangunan PLTN di Tanah Air masih dalam tataran wacana dalam puluhan tahun. Padahal, Proklamator Soekarno sejak awal kemerdekaan sudah memimpikan Indonesia akan masuk ke era nuklir.
Menurut Zulnahar, ketergantungan akan pemanfaatan energi fosil baik berupa batubara, gas, dan minyak pun sudah seharus dikurangi, mengingat jumlah cadangan yang terbatas dan harganya yang semakin mahal. Pembangkit listrik energi fosil ini pun harus segera digantikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan (EBT).
"Saya mengutip sedikit statement pak Presiden Jokowi yang menyatakan Indonesia punya banyak sumber energi baru terbarukan yang cukup banyak, air, surya, angin, dan geothermal.. Beliau juga bilang, jika energi nuklir sudah diperlukan, maka harus segera disiapkan dan jangan diambangkan, harus dihitung secara detail dan jelas," ujar Zulnahar.
Oleh karena itu, kata dia, keberadaan nuklir mutlak diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan energi nasional. Zulnahar menegaskan, penerapan teknologi PLTN sudah memenuhi prinsip dasar energi, yakni murah, realibilitas atau handal, serta ekonomis alias tidak memerlukan subsidi APBN.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Siapkan Rancangan Pengembangan Pembangkit Nuklir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular