
RI-China Luncurkan Global Maritime Fulcrum Task Force
Arys Aditya, CNBC Indonesia
14 April 2018 10:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meluncurkan Indonesia Global Maritime Fulcrum Task Force dalam Belt and Road Initiatives di Beijing, China.
Dikutip dari keterangan pers, Sabtu (14/8/2018), peluncuran satuan tugas itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sekaligus juga menjadi Utusan Khusus RI untuk China.
Satuan tugas yang berada di bawah koordinasi Luhut itu mencakup Kementerian Koordinator Perekonomian, Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BKPM, Menteri Pariwisata, Kemenkominfo, BPPT, dan beberapa pihak lainnya.
Lebih jauh, Menko Luhut mendorong kerja sama di 4 koridor ekonomi di Indonesia dengan nilai investasi mencapai total US$ 51,93 miliar.
Koridor pertama adalah pembangunan infrastruktur, Kuala Namu Aerocity, dan kawasan industri di Sumatera Utara. Koridor kedua merupakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara.
Koridor ketiga adalah pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang, dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Koridor yang terakhir adalah pembangunan techno park dan jalan tol di Bali.
Derek Lai, Vice Chairman Deloitte China Global Leader of Belt and Road Initiatives, yang memberikan sambutannya di seminar tersebut, menyatakan hal senada.
"Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang sangat menjanjikan," ujar Derek yang memimpin Deloitte, salah satu lembaga konsultan independen terbaik dunia.
(dru) Next Article RI Tawarkan Banyak Proyek Strategis di KTT One Belt One Road
Dikutip dari keterangan pers, Sabtu (14/8/2018), peluncuran satuan tugas itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sekaligus juga menjadi Utusan Khusus RI untuk China.
Satuan tugas yang berada di bawah koordinasi Luhut itu mencakup Kementerian Koordinator Perekonomian, Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BKPM, Menteri Pariwisata, Kemenkominfo, BPPT, dan beberapa pihak lainnya.
Koridor pertama adalah pembangunan infrastruktur, Kuala Namu Aerocity, dan kawasan industri di Sumatera Utara. Koridor kedua merupakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara.
Koridor ketiga adalah pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang, dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Koridor yang terakhir adalah pembangunan techno park dan jalan tol di Bali.
Derek Lai, Vice Chairman Deloitte China Global Leader of Belt and Road Initiatives, yang memberikan sambutannya di seminar tersebut, menyatakan hal senada.
"Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang sangat menjanjikan," ujar Derek yang memimpin Deloitte, salah satu lembaga konsultan independen terbaik dunia.
(dru) Next Article RI Tawarkan Banyak Proyek Strategis di KTT One Belt One Road
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular