
Bahas Bea Impor Dengan 3 Negara Afrika, ini 5 Komoditasnya
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 April 2018 19:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam gelaran Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 yang berlangsung di Bali beberapa hari lalu, pemerintah telah sepakat untuk memulai pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan tiga negara Afrika, yakni Maroko, Mozambik dan Tunisia. Perjanjian dagang ini bertujuan untuk menurunkan bea masuk produk Indonesia ke tiga negara tersebut.
Lantas, sejauh ini apa saja lima komoditas ekspor utama Indonesia ke tiga negara tersebut?
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan total ekspor Indonesia ke Maroko pada tahun lalu senilai US$ 86 juta. Nilai ekspor terbesar dihasilkan oleh kopi dengan total US$ 23,55 juta, diikuti oleh benang dari serat stapel artifisial senilai US$ 8,97 juta, benang dari serat stapel sintetis senilai US$ 7,53 juta, minyak sawit dan bagian-bagiannya senilai US$ 7,1 juta, dan senyawa amino berfungsi oksigen senilai US$ 4,62 juta.
Sementara itu, total ekspor Indonesia ke Mozambik pada tahun lalu senilai US$ 54,1 juta, didominasi oleh minyak sawit dan bagian-bagiannya senilai US$ 28,77 juta, diikuti oleh sabun senilai US$ 8,7 juta, asam lemak monokarboksilat industri senilai US$ 4 juta, bahan aktif permukaan organik (selain sabun) senilai US$ 2,5 juta, serta kertas dan kertas karton senilai US$ 2,44 juta.
Adapun total ekspor Indonesia ke Tunisia pada tahun lalu senilai US$ 55,2 juta. Komoditas utamanya adalah minyak sawit dan bagian-bagiannya senilai US$ 32,16 juta, diikuti minyak kelapa (kopra) senilai US$ 8,76 juta, benang dari serat stapel sintetis senilai US$ 2 juta, senyawa amino berfungsi oksigen senilai US$ 1,84 juta, dan benang filamen sintetik senilai US$ 1,33 juta.
(roy/roy) Next Article Awas Panas! China Kenakan Bea Impor 218% ke Wine Australia
Lantas, sejauh ini apa saja lima komoditas ekspor utama Indonesia ke tiga negara tersebut?
Adapun total ekspor Indonesia ke Tunisia pada tahun lalu senilai US$ 55,2 juta. Komoditas utamanya adalah minyak sawit dan bagian-bagiannya senilai US$ 32,16 juta, diikuti minyak kelapa (kopra) senilai US$ 8,76 juta, benang dari serat stapel sintetis senilai US$ 2 juta, senyawa amino berfungsi oksigen senilai US$ 1,84 juta, dan benang filamen sintetik senilai US$ 1,33 juta.
(roy/roy) Next Article Awas Panas! China Kenakan Bea Impor 218% ke Wine Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular