
Di China, Produksi Avtur Sudah Pakai Batu Bara
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 April 2018 19:23

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pengolahan batu bara ditingkatkan agar memiliki nilai tambah, salah satunya bisa berupa mengubah jadi bahan bakar avtur.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan di China, pemanfaatan batu bara sudah dilakukan hingga menjadi avtur.
"Di sana batubara sudah maju sekali sampai ke avtur, juga fuel dan diesel. Batu bara ke liquid, syngas, dan kimia juga seperti olefin, metanol, dan etanol," kata Bambang di Hotel Westin, Rabu (11/4/2018).
Bambang memperkirakan untuk mengolah batu bara menjadi bahan bakar liquid seperti di atas membutuhkan angka investasi serta teknologi yang tinggi.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menambahkan, sesuai UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 peningkatan nilai tambah hasil tambang juga telah tertuang. Jonan menekankan, dia ingin batu bara tidak hanya dijual sebagai komoditas.
"Kalau kita mau, paling tidak bikin gas batu bara (Coal Bed Methane/CBM) atau paling kurang dilikuifaksi dari batu bara sehingga bisa menggantikan LPG. Saya sih dorong perusahaan multi-energi seperti Pertamina," kata Jonan.
Dia mengatakan regulasi terkait itu sudah ada cukup lama. Namun memang belum ada yang mulai mencoba untuk merealisasikannya. Jonan juga menampik kalau penerapannya dianggap tidak ekonomis.
(gus/gus) Next Article Jonan: Tidak Ada Lagi Proyek PLTU Batu Bara Baru di Jawa
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan di China, pemanfaatan batu bara sudah dilakukan hingga menjadi avtur.
Bambang memperkirakan untuk mengolah batu bara menjadi bahan bakar liquid seperti di atas membutuhkan angka investasi serta teknologi yang tinggi.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menambahkan, sesuai UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 peningkatan nilai tambah hasil tambang juga telah tertuang. Jonan menekankan, dia ingin batu bara tidak hanya dijual sebagai komoditas.
"Kalau kita mau, paling tidak bikin gas batu bara (Coal Bed Methane/CBM) atau paling kurang dilikuifaksi dari batu bara sehingga bisa menggantikan LPG. Saya sih dorong perusahaan multi-energi seperti Pertamina," kata Jonan.
Dia mengatakan regulasi terkait itu sudah ada cukup lama. Namun memang belum ada yang mulai mencoba untuk merealisasikannya. Jonan juga menampik kalau penerapannya dianggap tidak ekonomis.
(gus/gus) Next Article Jonan: Tidak Ada Lagi Proyek PLTU Batu Bara Baru di Jawa
Most Popular