Kuartal I-2018, Capaian Lifting Minyak 94%
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 April 2018 09:50
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis jumlah lifting minyak, yaitu 750,6 ribu barel per hari (BOPD) atau 94% dari target sebesar 800.000 BOPD.
Sementara itu realisasi lifting gas baru 1,1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 95% dari target yang telah ditetapkan. Bila ditotal, capaian lifting migas hanya 1,89 juta BOEPD atau 94% dari target 2 juta BOEPD.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa pada akhir Maret lalu sempat mengatakan penurunan produksi dan lifting migas mengalami penurunan salah satunya karena pemeliharan rutin fasilitas yang membuat produksi minyak turun 1.100 BOPD.
"Khusus untuk gas, salah satu penyebab penurunan adalah turunnya permintaan dari pembeli yang menyebabkan lifting turun sebesar 56 MMSCFD," kata Wisnu.
Berdasarkan sumber yang sama, jumlah pengembalian biaya operasi (cost recovery) mencapai US$ 2,6 miliar (unaudited) atau 26% dari target sebesar US$ 10,1 miliar.
Sedangkan investasi migas hanya mencapai 17% dari target tahun ini, yaitu US$ 2,4 miliar dari target 2018 sebesar US$ 14,2 miliar. Pekan lalu, Pemerintah sempat menyampaikan optimisme capaian investasi migas akan melebihi target yang ditetapkan. Hal itu didorong dengan kehadiran fasilitas pajak berupa penjaminan tax holiday di awal untuk Rp 5 miliar hingga Rp 30 triliun.
"Saya kira itu [tax holiday] hal yang positif. Namun kami belum pastikan berapa peningkatannya. Banyak yang akan kami akan lakukan seperti FGD untuk menunjukkan bahwa investasi menarik khsusunya menggunakan gross split," kata Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Ediar Usman.
Terakhir, capaian penerimaan negara dari hulu migas telah mencapai US$ 3,9 miliar atau 33% dari target APBN 2018 sebesar US$ 11,9 miliar.
(roy/roy) Next Article Kuartal I-2019, Lifting Migas Sudah 94,6% dari Target APBN
Sementara itu realisasi lifting gas baru 1,1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 95% dari target yang telah ditetapkan. Bila ditotal, capaian lifting migas hanya 1,89 juta BOEPD atau 94% dari target 2 juta BOEPD.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa pada akhir Maret lalu sempat mengatakan penurunan produksi dan lifting migas mengalami penurunan salah satunya karena pemeliharan rutin fasilitas yang membuat produksi minyak turun 1.100 BOPD.
Sedangkan investasi migas hanya mencapai 17% dari target tahun ini, yaitu US$ 2,4 miliar dari target 2018 sebesar US$ 14,2 miliar. Pekan lalu, Pemerintah sempat menyampaikan optimisme capaian investasi migas akan melebihi target yang ditetapkan. Hal itu didorong dengan kehadiran fasilitas pajak berupa penjaminan tax holiday di awal untuk Rp 5 miliar hingga Rp 30 triliun.
"Saya kira itu [tax holiday] hal yang positif. Namun kami belum pastikan berapa peningkatannya. Banyak yang akan kami akan lakukan seperti FGD untuk menunjukkan bahwa investasi menarik khsusunya menggunakan gross split," kata Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Ediar Usman.
Terakhir, capaian penerimaan negara dari hulu migas telah mencapai US$ 3,9 miliar atau 33% dari target APBN 2018 sebesar US$ 11,9 miliar.
(roy/roy) Next Article Kuartal I-2019, Lifting Migas Sudah 94,6% dari Target APBN
Most Popular