INKA, WIKA Sampai PAL Bakal Ekspansi ke Afrika

Arys Aditya, CNBC Indonesia
10 April 2018 14:40
PT Industri Kereta Api (INKA), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT PAL Indonesia sampai PT Dirgantara Indonesia (DI) akan melakukan ekspansi ke Benua Afrika
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia -- PT Industri Kereta Api (INKA), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT PAL Indonesia sampai PT Dirgantara Indonesia (DI) disebut akan melakukan ekspansi ke Benua Afrika.

Hal tersebut terungkap dalam Forum Indonesia - Afrika (IAF) yang tengah diselenggarakan di Bali, Selasa (10/4/2018). Forum itu dihadiri oleh pimpinan negara-negara Afrika dan delegasi RI dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan Pemerintah akan menginisiasi pembentukan satuan tugas (task force) Infrastruktur Indonesia ke Afrika untuk memuluskan rencana tersebut.

"Task force itu akan mengunjungi beberapa negara di Afrika yang potensial. Saya kira dalam waktu tidak lama, hal ini akan terealisasi," kata Luhut melalui keterangan resmi, Selasa (10/4/2018).

Dia menyebut negara-negara Afrika yang dituju oleh berbagai proyek tersebut diantaranya, Senegal, Nigeria, Mozambik, Zambia dan Aljazair.

Satgas ini, kata Luhut, berfungsi sebagai lembaga yang memecahkan setiap masalah dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku usaha asal Indonesia. Satgas ini berisi wakil dari pemerintah, BUMN, kalangan swasta dan perbankan nasional.

"PT INKA akan ada proyek kereta di Afrika, begitu juga PT WIKA dan BUMN kontruksi lain bangun infrastruktur disana, PT PAL dan PT DI akan ekspansi ke sana, Standard Chartered dan Bank Exim pun akan kita libatkan," ungkapnya.

"Kita harus fokus, pembentukan task force to Africa untuk membantu memecahkan masalah. Kami ingin semuanya mudah, regulasi akan kita adjust. Kita siapkan mekanisme pembiayaan," jelasnya.

Menko Luhut mengatakan Presiden juga meminta agar Indonesia mencari pangsa pasar baru dan berekspansi ke benua Afrika dengan asas saling menguntungkan.

"Selama ini kita hanya mengandalkan pangsa pasar tradisional, semisal di negara-negara di Asia, Eropa. Hubungan ini berjalan baik, walau masih baru tapi sudah hampir 600 juta dollar dealnya, pengembangan lain akan lebih besar ke depannya."
(ara/ara) Next Article Mantap! INKA Garap Proyek Senilai US$ 11 Miliar di Kongo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular