
Mantap! INKA Garap Proyek Senilai US$ 11 Miliar di Kongo

Jakarta, CNBC Indonesia- PT INKA (Persero) akan membangun sarana transportasi di Democratic Republic of Congo (RDC) senilai US$ 11 miliar untuk beberapa fase. INKA akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC. INKA akan supply lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik).
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan Fase I proyek ini akan dimulai pada 2021 dengan target empat tahun. Adapun fase I meliputi proyek kereta api Kinsasha Urban Loop Line, yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinsasha menuju Matadi Port dan Banana Port.
"Panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana Port. Setelah Fase I nanti kita lanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan DRC," kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2020).
Ekspansi ke DRC ini juga akan menambah supply record INKA ke pasar global setelah 250 Kereta Bangladesh kemarin dikirim awal Oktober 2020. Proyek lain yang sedang dikerjakan INKA, yakni 3 Lokomotif dan 15 Kereta Commuter ke Filipina senilai Rp 363 Miliar dan 31 Trainset LRT untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp 3,9 triliun.
Selain itu berbagai jenis kereta yang akan diproduksi untuk RDC juga akan melibatkan BUMN lainnya. Keterlibatan dalam pembangunan infrastruktur di RDC ditandai dengan Master Framework Join Development Agreement (MFJDA) dengan 5 BUMN, yakni PT INKA, PT Barata Indonesia (Persero), PT LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Selain sarana transportasi, INKA juga ambil andil dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, DRC, Afrika. PT Len Industri, PT Barata Indonesia, dan PT INKA merupakan konsorsium yang akan mengerjakan proyek tersebut. Peletakan batu pertama untuk proyek PLTS tersebut pun sudah dilakukan pada 19 Agustus lalu.
"PLTS tersebut ketika nanti sudah beroperasi, juga akan dimanfaatkan dalam pasokan listrik di sektor transportasi yakni untuk mendukung operasional sarana kereta salah satunya KRL (Kereta Rel Listrik)," kata dia.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ssstt...!!! Ada BUMN RI di Balik Konsesi Tambang AS di Afrika