
Internasional
Kesepakatan Grab-Uber Hadapi Berbagai Hambatan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 April 2018 18:32

Uber menjual operasi di Asia Tenggara, termasuk unit pengiriman makanannya, ke Grab setelah merugi selama lima tahun akibat persaingan. Perusahaan transportasi online asal Amerika Serikat ini dana sebesar $700 juta (Rp 9,6 triliun). Sebagai gantinya, Uber akan mendapatkan saham sebesar 27,5% di Grab yang nilainya mencapai sekitar $6 miliar (Rp 81 triliun).
Presiden Grab Ming Maa mengatakan pada Reuters pekan lalu bahwa penumpang dan pengemudi memiliki banyak pilihan transportasi lain, dari taksi sampai transportasi publik.
Selain itu, Go-Jek berencana untuk masuk ke Singapura secepatnya dalam rangka perluasan internasionalnya yang pertama, menurut laporan Strait Times pekan ini.
Kala Anandarajah, yang memimpin divisi praktik kompetisi dan antitrust di Rajah & Tann Singapore, berkata meskipun batasan untuk masuk ke sektor transportasi online di Singapura dan Asia Tenggara relative rendah, para pendatang baru harus mengambil langkah yang cukup besar agar bisa berkompetisi secara efektif dengan entitas Grab-Uber yang potensial.
Badan Antritrust Singapura berkata kepada Reuters pihaknya akan mempertimbangkan Go-Jek dan perusahaan taksi seperti ComfortDelgro Corp sebagai bagian dari pasar karena mereka menentukan kompetisi selama investigasi terhadap kesepakatan Grab-Uber berlangsung.
Langkah sementara yang diusulkan oleh Komisi Kompetisi dan Konsumen Singapura mewajibkan Uber dan Grab untuk mempertahankan pengaturan harga sebelum transaksi yang independen dan tidak menyebarkan segala data rahasia.
Penutupan aplikasi tertunda
Komisi tersebut mengatakan pada hari Jumat (6/4/2018), Uber akan menutup aplikasinya di Singapura dari minggu ini hingga tanggal 15 April.
Mereka juga menambahkan sedang mengevaluasi permintaan dari Grab dan Uber untuk membahas kekhawatirannya.
Grab berkata sudah ada "diskusi produktif" dengan badan anti-kompetisi tentang permintaan alternatif, apalagi ribuan mantan pengendara Uber sudah mendaftar ke Grab.
Grab berkata kesepakatan itu tidak mengurangi kompetisi dan menguntungkan penumpang serta pengendara.
"Untuk saat ini, regulator tidak memiliki jalan lain yang cukup banyak karena aset yang dipindahkan dari Uber ke Grab hanya sedikit. Jadi meskipun perpindahan aset diblokir, tujuan Grab yang mana untuk mendorong Uber keluar dari Asia Tenggara sudah tercapai," kata Corrine Png, Chief Executive di perusahaan riset Crucial Perspective.
"Meskipun begitu, Grab harus berhati-hati untuk tidak memancing emosi regulator," tambah Png. (roy/roy)
Presiden Grab Ming Maa mengatakan pada Reuters pekan lalu bahwa penumpang dan pengemudi memiliki banyak pilihan transportasi lain, dari taksi sampai transportasi publik.
Selain itu, Go-Jek berencana untuk masuk ke Singapura secepatnya dalam rangka perluasan internasionalnya yang pertama, menurut laporan Strait Times pekan ini.
Badan Antritrust Singapura berkata kepada Reuters pihaknya akan mempertimbangkan Go-Jek dan perusahaan taksi seperti ComfortDelgro Corp sebagai bagian dari pasar karena mereka menentukan kompetisi selama investigasi terhadap kesepakatan Grab-Uber berlangsung.
Langkah sementara yang diusulkan oleh Komisi Kompetisi dan Konsumen Singapura mewajibkan Uber dan Grab untuk mempertahankan pengaturan harga sebelum transaksi yang independen dan tidak menyebarkan segala data rahasia.
Penutupan aplikasi tertunda
Komisi tersebut mengatakan pada hari Jumat (6/4/2018), Uber akan menutup aplikasinya di Singapura dari minggu ini hingga tanggal 15 April.
Mereka juga menambahkan sedang mengevaluasi permintaan dari Grab dan Uber untuk membahas kekhawatirannya.
Grab berkata sudah ada "diskusi produktif" dengan badan anti-kompetisi tentang permintaan alternatif, apalagi ribuan mantan pengendara Uber sudah mendaftar ke Grab.
Grab berkata kesepakatan itu tidak mengurangi kompetisi dan menguntungkan penumpang serta pengendara.
"Untuk saat ini, regulator tidak memiliki jalan lain yang cukup banyak karena aset yang dipindahkan dari Uber ke Grab hanya sedikit. Jadi meskipun perpindahan aset diblokir, tujuan Grab yang mana untuk mendorong Uber keluar dari Asia Tenggara sudah tercapai," kata Corrine Png, Chief Executive di perusahaan riset Crucial Perspective.
"Meskipun begitu, Grab harus berhati-hati untuk tidak memancing emosi regulator," tambah Png. (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular