Asosiasi: Kontaminasi Cacing Bikin Rugi Miliaran Rupiah
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
06 April 2018 14:44
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Ady Surya memperkirakan kerugian akibat ditariknya sekitar 22 juta ikan makarel kalengan mencapai miliaran rupiah.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya menemukan adanya kandungan cacing laut parasit Anisakis sp. dalam ikan makarel kalengan yang dijual di pasaran. BPOM lalu mengeluarkan surat edaran penarikan 27 merek ikan makarel kalengan pada 29 Maret lalu, terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merk produk dalam negeri.
"Kami masih menghitung taksiran kerugian ekonominya, karena angkanya mau pakai mana, angka penjualan ritel atau angka produksi. Ya kira-kira miliaran lah," ujar Ady.
APIKI sendiri membawahi 44 perusahaan pengalengan ikan, dengan produksi makarel di bawah 25% jumlah produksi keseluruhan. Produksi makarel kalengan sendiri difokuskan untuk pasar domestik sekitar 80% dan sisanya diekspor.
"Sama seperti sarden. Sebaliknya, tuna kalengan produksinya berorientasi ekspor sebesar 80% dan sisa 20% yang untuk pasar lokal," jelas Ady.
Ady sendiri berkomitmen memperketat penanganan bahan baku ikan makarel untuk mencegah hal yang sama terulang kembali. Ke depannya, sampling test dengan Badan Karantina Pertanian akan lebih diperketat.
"Selama ini kan bahan bakunya beku, jadi untuk tahu [apakah ada kandungan cacing] harus dibuka dan tunggu cair," jelas Ady.
Ady mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah China dan Jepang selaku negara pengimpor untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan.
"Jadi kalau ke depannya sedang ada fenomena-fenomena tertentu yang mengakibatkan peningkatan populasi cacing parasit di suatu perairan, kapal-kapal jangan menangkap ikan disitu," pungkasnya.
(roy/roy) Next Article Mau Jualan Online Tapi Mesti Izin BPOM, Kamu Setuju?
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya menemukan adanya kandungan cacing laut parasit Anisakis sp. dalam ikan makarel kalengan yang dijual di pasaran. BPOM lalu mengeluarkan surat edaran penarikan 27 merek ikan makarel kalengan pada 29 Maret lalu, terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merk produk dalam negeri.
"Kami masih menghitung taksiran kerugian ekonominya, karena angkanya mau pakai mana, angka penjualan ritel atau angka produksi. Ya kira-kira miliaran lah," ujar Ady.
"Sama seperti sarden. Sebaliknya, tuna kalengan produksinya berorientasi ekspor sebesar 80% dan sisa 20% yang untuk pasar lokal," jelas Ady.
Ady sendiri berkomitmen memperketat penanganan bahan baku ikan makarel untuk mencegah hal yang sama terulang kembali. Ke depannya, sampling test dengan Badan Karantina Pertanian akan lebih diperketat.
"Selama ini kan bahan bakunya beku, jadi untuk tahu [apakah ada kandungan cacing] harus dibuka dan tunggu cair," jelas Ady.
Ady mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah China dan Jepang selaku negara pengimpor untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan.
"Jadi kalau ke depannya sedang ada fenomena-fenomena tertentu yang mengakibatkan peningkatan populasi cacing parasit di suatu perairan, kapal-kapal jangan menangkap ikan disitu," pungkasnya.
(roy/roy) Next Article Mau Jualan Online Tapi Mesti Izin BPOM, Kamu Setuju?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular