internasional

Penuhi Target Bisnis, QNB Optimalkan Pasar Asia Tenggara

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
04 April 2018 18:42
QNB berencana memperluas wilayah operasi denga mamasuki seluruh negara di Asia Tenggara pada 2020.
Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser
Doha, CNBC Indonesia - Qatar National Bank (QNB) mengincar pertumbuhan laba bersih sebesar 5-8%, serta kredit dan investasi 10-12% pada tahun 2018. Target ini berusaha dicapai dengan bantuan ekspansi di pasar Asia Tenggara yang tumbuh pesat, ujar CEO QNB seperti dikutip dari Reuters.

QNB merupakan bank dengan aset terbesar di Timur Tengah dan Afrika serta aktif di Mesir dan Turki. QNB juga sudah memperluas bisnisnya ke Singapura, Vietnam, Myanmar, India, Indonesia dan China.

"Strategi dan visi kami adalah menjadi salah satu bank terbesar di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara. Kami telah memperluas wilayah operasi kami untuk memasukkan Asia Tenggara di tahun 2020 dan menjadi salah satu pemain utama di kawasan Asia Tenggara," kata CEO QNB Ali Ahmed al-Kuwari, Rabu (4/42018).

Tahun 2017, QNB melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 6% menjadi 13,1 miliar riyal (US$3,59 miliar atau senilai Rp 49,4 triliun) di tahun 2017.

QNB akan mengincar pasar yang berkembang lebih pesat daripada pertumbuhan Qatar yang tumbuh 2% - 4% per tahun, kata Chief Financial Officer Ramzi Talat Mari kepada Reuters. Akuisisi yang potensial harus mengendalikan setidaknya 4-5% pasar lokal dan memiliki tingkat pengembalian internal yang tidak kurang dari 15% dalam tiga tahun.

Al-Kuwari berkata QNB tidak memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi pemerintah dalam dolar AS dalam waktu dekat, meskipun masih memiliki cukup ruang untuk menerbitkan obligasi internasional hingga $17,5 miliar (Rp 236,25 triliun) yang mana pemanfaatannya sekitar 60-70%.

"Untuk saat ini kami tidak memerlukannya, kami sangat likuid," katanya.

QNB baru-baru ini telah menggunakan berbagai macam instrumen utang, termasuk obligasi Kangaroo dan Formosa, untuk mengisi kembali kas perusahaan. Hal itu dilakukan dalam rangka mendiversifikasi sumber pendanaan di tengah embargo yang diberlakukan pada Qatar oleh negara-negara Arab lainnya. QNB sudah meminjam lebih dari $2,3 miliar (Rp 13,05 triliun) melalui private placement tahun ini.

Qatar yang merupakan eksportir gas cair terbesar di dunia berencana untuk memperluas kapasitas dari 77 juta ton menjadi 100 juta ton. Usaha tersebut dilakukan dengan menambahkan kereta baru serta membangun unit petrokimia baru bersama dengan penghasil minyak terbesar di dunia dan mitra lainnya. Proyek tersebut diestimasi akan membutuhkan biaya hingga $40 miliar.

Al-Kuwari berkata QNB akan mengambil peran aktif dalam memberikan pinjaman ke fase terbaru sektor hidrokarbon Qatar, yang dipersiapkan untuk menggerakkan perekonomiannya dalam beberapa dekade ke depan.

"Qatar Petroleum punya banyak uang [...] Namun dalam hal pembiayaan, kami ingin memiliki peran yang lebih besar dari ini. Kami lebih besar sekarang," katanya.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular