
Perbaiki Kerugian Perusahaan, Bank QNB Jual NPL Rp 1,19 T
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 March 2018 20:48

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) sedang memperbaiki kinerja keuangan yang mencatatkan kerugian pada 2017. Caranya, menjual kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dan kredit berkualitas rendah Rp 1,19 triliun pada BDFK Limited.
BDFK Limited merupakan special purpose vihicle (SPV) pihak ketiga yang berlokasi di Cayman Island. Ini adalah perusahan yang memiliki spesialisasi untuk membeli perusahaan yang bermasalah yang kemudian memperbaikinya dan menjualnya lagi pada pihak lain.
QNB International, yang merupakan induk usaha BKSW, menyatakan tidak memiliki hubungan secara hukum dengan BDFK Limited. Adapun hubungan afiliasi yang terjadi adalah QNB International telah menerbitkan Standby Letter of Credits (SBLC) sebagai jaminan tunai atas obligasi yang diterbitkan QNB International.
Dalam transaksi ini tidak ada uang tunai yang masuk ke BKSW. Sebab, SBLC yang telah diterbitkan QNB International yang dijadikan BDFK Limited sebagai alat pembayaran untuk NPL dan kredit berkualitas rendah milik BSKW.
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
BDFK Limited merupakan special purpose vihicle (SPV) pihak ketiga yang berlokasi di Cayman Island. Ini adalah perusahan yang memiliki spesialisasi untuk membeli perusahaan yang bermasalah yang kemudian memperbaikinya dan menjualnya lagi pada pihak lain.
QNB International, yang merupakan induk usaha BKSW, menyatakan tidak memiliki hubungan secara hukum dengan BDFK Limited. Adapun hubungan afiliasi yang terjadi adalah QNB International telah menerbitkan Standby Letter of Credits (SBLC) sebagai jaminan tunai atas obligasi yang diterbitkan QNB International.
Penjualan NPL dan kredit berkualitas rendah senilai Rp 1,19 triliun membantu BKSW dari sisi turunnya pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang dibentuk oleh BKSW dan CKPN yang dibentuk bisa diakui sebagai pendapatan lain-lain yang akan menambah laba perusahaan.
SBLC merupakan suatu bentuk perjaminan dari bank penerbit BSLC kepada penerima terhadap kemungkinan terjadinya wanprestasi atau default atas diri penerbit atau pihak yang dijamin.
Manajemen mengungkapkan pejualan NPL dan kredit berkualitas rendah ke BDFK limited sebagai tindakan yang akan meningkatkan kenerja keuangan BKSW pada tahun 2018 dan seterusnya.
Pada 2017 BKSW menderita kerugian operasional Rp 947 miliar. Adapun rugi bersih Rp 789 miliar. "Dimana sebagian besar disebabkan oleh pembentukan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) oleh perseroan," ujar manajemen BKSW dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3/2018).
SBLC merupakan suatu bentuk perjaminan dari bank penerbit BSLC kepada penerima terhadap kemungkinan terjadinya wanprestasi atau default atas diri penerbit atau pihak yang dijamin.
Manajemen mengungkapkan pejualan NPL dan kredit berkualitas rendah ke BDFK limited sebagai tindakan yang akan meningkatkan kenerja keuangan BKSW pada tahun 2018 dan seterusnya.
Pada 2017 BKSW menderita kerugian operasional Rp 947 miliar. Adapun rugi bersih Rp 789 miliar. "Dimana sebagian besar disebabkan oleh pembentukan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) oleh perseroan," ujar manajemen BKSW dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3/2018).
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular