
Laba BTPN 2017 Capai Rp 1,2 T, Turun 30%
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
14 February 2018 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) meraih laba bersih Rp 1,2 triliun pada periode 2017, turun 30% dari pencapaian 2016.
Direktur BTPNÂ Arief Harris Tandjung menjelaskan, penurunan laba bersih disebabkan karena ada biaya investasi cukup besar dan restrukturisasi organisasi perusahaan.
"Bila dikeluarkan biaya investasi dan restrukturisasi maka laba BTPN mencapai Rp 2,4 triliun, atau tumbuh 6% dari 2016," ujar Arief di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Investasi yang dilakukan BTPN pada 2017 adalah pengembangan produk BTPN WoW dan Jenius. Sementara restrukturisasi yang dimaksud adalah konsolidasi cabang termasuk Program Pengakhiran Kerja Sukarela.
"Investasi di BTPN WoW dan Jenius mencapai Rp 830 miliar sementara untuk restrukturisasi organisasi menghabiskan biaya Rp 736 miliar," ungkapnya.
Hingga akhir 2017, BTPN menyalurkan kredit Rp 65,3 triliun, naik 3% dari setahun ssebelumnya yang tercatat Rp 63,2 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut di bawah rata-rata industri perbankan yang mencapai sekitar 8%.
"Kualitas kredit BTPN tetap terjaga dengan gross non performing loan (NPL) sebesar 0,9%," ujar Arief.
Sementara itu, total dana pihak ketiga yang dihimpun oleh BTPN pada akhir 2017 mencapai Rp 67,9 triliun, tumbuh 3% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp 66,2 triliun.
Adapun total aset BTPN sampai akhir 2017 menembuh Rp95,5 triliun naik 5% dari setahun sebelumnya Rp 91,4 triliun.
(dru) Next Article Kredit Naik 6%, BTPN Cetak Laba 1,5 T di Kuartal III-2020
Direktur BTPNÂ Arief Harris Tandjung menjelaskan, penurunan laba bersih disebabkan karena ada biaya investasi cukup besar dan restrukturisasi organisasi perusahaan.
"Bila dikeluarkan biaya investasi dan restrukturisasi maka laba BTPN mencapai Rp 2,4 triliun, atau tumbuh 6% dari 2016," ujar Arief di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
"Investasi di BTPN WoW dan Jenius mencapai Rp 830 miliar sementara untuk restrukturisasi organisasi menghabiskan biaya Rp 736 miliar," ungkapnya.
Hingga akhir 2017, BTPN menyalurkan kredit Rp 65,3 triliun, naik 3% dari setahun ssebelumnya yang tercatat Rp 63,2 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut di bawah rata-rata industri perbankan yang mencapai sekitar 8%.
"Kualitas kredit BTPN tetap terjaga dengan gross non performing loan (NPL) sebesar 0,9%," ujar Arief.
Sementara itu, total dana pihak ketiga yang dihimpun oleh BTPN pada akhir 2017 mencapai Rp 67,9 triliun, tumbuh 3% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp 66,2 triliun.
Adapun total aset BTPN sampai akhir 2017 menembuh Rp95,5 triliun naik 5% dari setahun sebelumnya Rp 91,4 triliun.
(dru) Next Article Kredit Naik 6%, BTPN Cetak Laba 1,5 T di Kuartal III-2020
Most Popular