
Tergerus Beban Tenaga Kerja, Laba BTPN Anjlok 15,1% per Juni 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan entitas anak usaha melaporkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 1,24 triliun, turun 15,1% secara tahunan (yoy).
Bila dirinci bisnis utama perusahaan masih tumbuh positif. Pendapatan bunga BTPN naik 15% yoy menjadi Rp 10,72 triliun dan beban bunga tumbuh 19,9% yoy menjadi Rp 4,04 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih masih dalam tren positif, atau naik 12,2% yoy menjadi Rp 6,68 triliun.
Akan tetapi beban operasional perusahaan naik cukup tinggi, khususnya di pos tenaga kerja dan impairment atau kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Pada laporan keuangan publikasi Juni 2024, BTPN melaporkan impairment sebesar Rp 1,43 triliun, naik 22,7% yoy. Kemudian beban tenaga kerja bertambah 23,5% yoy menjadi Rp 2,29 triliun.
Pertumbuhan dua digit pendapatan bunga bersih pun tidak mampu menahan laju beban tersebut, sehingga laba operasional BTPN tergerus 12,3% yoy menjadi Rp 1,89 triliun.
Kerugian penurunan nilai aset keuangan BTPN tidak terlepas dari naiknya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL). Rasio NPL gross naik dari 1,24% jadi 1,35% dan rasio NPL net naik dari 0,45% jadi 0,46%.
Sementara itu dari sisi fungsi intermediasi, kredit BTPN naik 18,5% yoy menjadi Rp 176,24 triliun. Lalu dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,8% yoy menjadi Rp 118,99 triliun.
Pertumbuhan DPK BTN pada paruh pertama tahun ini ditopang oleh dana murah atau currect account savings account (CASA). Giro naik 29,2% yoy, tabungan tumbuh 28,1% yoy, sedangkan deposito hanya tumbuh 1,3% yoy.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Restrukturisasi Kredit OJK Berakhir, Laba Bank Ini Anjlok 32,4%