Di Depan Menhub, Importir Geram Soal Biaya Logistik

Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 April 2018 10:41
GINSI menilai biaya logistik di Indonesia salah satu tertinggi di negara Asia.
Foto: Exist In Exist
Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menilai biaya logistik di Indonesia masih yang tertinggi di antara negara-negara Asia. 

Ketua Umum GINSI Anton Sihombing mengatakan biaya logistik mencapai 20% hingga 25% dari aktifitas impor barang.  

Dia mengatakan melemahnya rupiah dapat membuat biaya logistik semakin mahal. 


"Bisa dibayangkan kalau cost pelabuhan dolar AS naik impact bagaimana? Seperti di Indonesia, 57% bahan baku itu impor. Kalau dalam satu tahun rupiah melemah 10% berarti harga naik bisa 5%-6%," katanya, Selasa (3/4/2018). 

Anton mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada Forum Logistik, Dwelling Time: "Meningkatkan atau Menurunkan Biaya Logistik?"

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga ikut hadir menjelang Anton usai memberikan sambutan. 

Di samping itu, jelas Anton, importir juga mengeluhkan tingginya biaya pelabuhan bahkan ada juga yang tidak resmi. 

"Belum lagi tagihan liar, ini yang terjadi. Ini yang perlu diubah pelan-pelan. Jadi, biaya-biaya ini sangat memberatkan importir. Belum lagi kontainer, di pelabuhan Indonesia itu kan seolah-oleh liar, ga ada peraturan, harus bayar sekian dengan jaminan sekian. Seperti yang saya katakan, ga ada negara-negara yang bisa berdiri sendiri, ga ada yang sepenuhnya barang lokal," ujar dia.
(ray/ray) Next Article Aneh, 30% Peti Kemas Ditelantarkan di Priok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular