Di Usia 117 Tahun, Pegadaian Hadapi Ancaman dari Fintech

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
01 April 2018 15:25
Fintech kini tengah berkembang pesat, termasuk di Indonesia.
Foto: Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pegadaian menjadi perusahaan jasa keuangan yang digandrungi masyarakat Indonesia. Namun di era yang serba digital, serbuan financial technology (Fintech) yang juga memberikan pinjaman ke masyarakat kian berkembang. Bagaimana strategi Pegadaian menghadapi tren fintech ini?

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso menjelaskan bahwa untuk menghadapi fintech, Pegadaian juga terjun ke dunia digital dan mengadakan berbagai program untuk menarik minat masyarakat. Salah satu langkah yang sudah diambil adalah dengan meluncurkan aplikasi berbasis online, Pegadaian Digital Service (PDS).

"Kita buka pegadaian online yang memang menjadi salah satu strategi kita menghadapi fintech. Bahkan kalau bisa ke depannya nanti kita punya fintech sendiri," ujar Sunarso kepada CNBC Indonesia di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (1/4/2018).

Sunarso menambahkan, aplikasi ini dikembangkan demi bisa menjangkau masyarakat lebih luas. Jadi nasabah bisa melakukan transaksi lebih cepat dan praktis.



Layanan digital tersebut fungsinya hampir sama dengan mobile banking sehingga masyarakat tidak perlu menghabiskan waktu untuk datang ke Pegadaian. Meski sudah ada aplikasi namun hal ini tidak menghilangkan Pegadaian konvensional. Seluruh nasabah masih bisa melakukan transaksi dengan langsung datang ke Pegadaian.

Cara ini diharapkan bisa menggaet lebih banyak pasar milenial. Kaum milenial cenderung lebih suka produk yang praktis di era digital.

"Kita harus membaca tantangan generasi milenial ini adalah prosesnya mereka tidak suka berbelit belit yakan karena sudah biasa mudah dengan teknologi," ujarnya lagi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno turut mengapresiasi usaha Pegadaian untuk ikut terjun ke dunia digital agar tidak kalah saing dengan fintech. Ia pun mengimbau kepada seluruh perusahaan BUMN untuk bisa berkembang secara digital.

"Selama satu tahun ini transformasi Pegadaian luar biasa masuk ke era digital sehingga sekarang kalau menggadaikan sesuatu tak perlu datang tapi bisa lewat Smartphone. Semoga perusahaan BUMN lainnya terus berkembang untuk bisa terus bertransformasi," kata Rini.

(ray/ray) Next Article Cari Mitra Fintech, Pegadaian Siapkan Rp 500 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular