Pertamina Tagih Kejutan Insentif Pajak Sri Mulyani
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
29 March 2018 18:43
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan Sri Mulyani menjanjikan akan terbitnya aturan yang mempermudah insentif pajak bagi investasi senilai lebih dari Rp 30 triliun, dengan membebaskan Pajak Penghasilan (Pph) selama 20 tahun.
Dari janji tersebut, PT Pertamina (Persero) bakal jadi badan pertama yang menagih untuk diterapkan. Tujuannya jelas, demi mempermudah pembangunan kilang yang selama ini digadang-gadang.
PT Pertamina (Persero) mengajukan proyek pembangunan kilang minyaknya untuk ikut insentif fiskal berupa tax holiday, di mana ada pembebasan pajak penghasilan (PPh) dalam jangka waktu hingga 30 tahun untuk investasi di atas Rp 30 triliun.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebut pemberian insentif fiskal ini bisa diberikan sejak awal dengan persyaratan yang semakin mudah. "Kalau dulu kan dilihat dan diperiksa dulu, layak atau tidak. Kalau sekarang diberikan dulu insentif setelah itu pembangunan baru dilihat," jelas Djoko di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Kamis (29/3/2018).
Sebelumnya, pemberian tax holiday memang telah diberlakukan untuk pembangunan kilang minyak. Namun jangka waktunya hanya mencapai maksimal 20 tahun dengan proses audit yang cukup lama.
"Sekarang bisa lebih cepat, tidak banyak audit. Jadi satu kali saja diaudit," kata Djoko.
Dia menambahkan akan ada satu lagi pembahasan dengan Kementerian Keuangan terkait kebijakan itu, untuk akhirnya bisa diterapkan.
Seperti diketahui, Pertamina memiliki empat proyek pengembangan kilang (RDMP) dan dua pembangunan kilang baru (GRR). Proyek RDMP akan dilakukan di Kilang Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Lalu proyek GRR di Tuban dan Bontang.
(gus/gus) Next Article Airlangga: Stimulus PPh 21-25 untuk Sektor Manufaktur
Dari janji tersebut, PT Pertamina (Persero) bakal jadi badan pertama yang menagih untuk diterapkan. Tujuannya jelas, demi mempermudah pembangunan kilang yang selama ini digadang-gadang.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebut pemberian insentif fiskal ini bisa diberikan sejak awal dengan persyaratan yang semakin mudah. "Kalau dulu kan dilihat dan diperiksa dulu, layak atau tidak. Kalau sekarang diberikan dulu insentif setelah itu pembangunan baru dilihat," jelas Djoko di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Kamis (29/3/2018).
Sebelumnya, pemberian tax holiday memang telah diberlakukan untuk pembangunan kilang minyak. Namun jangka waktunya hanya mencapai maksimal 20 tahun dengan proses audit yang cukup lama.
"Sekarang bisa lebih cepat, tidak banyak audit. Jadi satu kali saja diaudit," kata Djoko.
Dia menambahkan akan ada satu lagi pembahasan dengan Kementerian Keuangan terkait kebijakan itu, untuk akhirnya bisa diterapkan.
Seperti diketahui, Pertamina memiliki empat proyek pengembangan kilang (RDMP) dan dua pembangunan kilang baru (GRR). Proyek RDMP akan dilakukan di Kilang Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Lalu proyek GRR di Tuban dan Bontang.
(gus/gus) Next Article Airlangga: Stimulus PPh 21-25 untuk Sektor Manufaktur
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular