
Bank Mandiri - OVO Kerja Sama Transaksi Digital
gita rossiana, CNBC Indonesia
29 March 2018 17:31

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bekerjasama dengan PT Visionet Internasional (OVO) untuk memperluas layanan transaksi dan mengakselerasi gerakan nasional non-tunai.
Sebagai tahap awal, nasabah Bank Mandiri dan pengguna OVO dapat melakukan transaksi di jaringan merchant yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri maupun OVO.
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menjelaskan, melalui sinergi ini, pihaknya optimistis bisa mendorong akselerasi gerakan nasional non-tunai dan meningkatkan penetrasi layanan Mandiri di seluruh segmen masyarakat.
"Kami selaku perusahaan perbankan terdepan di Indonesia, selalu berusaha untuk terbuka terhadap inovasi. Terlebih di era digital ini, bekerja sama dengan perusahaan teknologi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan interoperability,"ucap dia di Jakarta, Kamis (29/3/2019).
Lebih lanjut, melalui kerjasama tersebut, kedua belah pihak bisa mengoptimalisasi jaringan Bank Mandiri dan OVO. Nantinya, pengguna kartu debit Mandiri, kartu kredit Mandiri, Mandiri e-Money dan Mandiri e-Cash dapat bertransaksi di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan OVO. Hal serupa juga dapat dilakukan pengguna OVO di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi non-tunai bagi kedua perusahaan.
Dengan kemitraan ini, baik nasabah Bank Mandiri ataupun pengguna OVO dapat menerima manfaat dari cepatnya transaksi elektronik yang akan tersedia di puluhan ribu lokasi di seluruh Indonesia. OVO akan menerima layanan Mandiri di aplikasinya dan dapat memanfaatkan jaringan elektronik Bank Mandiri seperti ATM dan Mandiri Online sebagai infrastruktur pendukung untuk pengembangan layanan OVO.
"Ke depannya, pengguna OVO juga bisa isi ulang saldo OVO Cash dan tarik dana melalui jaringan Bank Mandiri," tegas dia.
Dia menyebutkan, saat ini Bank Mandiri memiliki sedikitnya 240-250 ribu EDC. Pengguna OVO nantinya bisa bertransaksi melalui EDC tersebut.
"Sebanyak 17 juta nasabah bisa melakukan top up dengan mudah," jelas dia.
Di sisi lain, Direktur Utama OVO Adrian Suherman mengemukakan, kerjasama antara Bank Mandiri dan OVO ini sangat positif bagi percepatan gerakan nasional non-tunai di Tanah Air.
"Dengan perkembangan uang elektronik di Indonesia, kami ditantang untuk selalu meningkatkan layanan, salah satunya dengan mempersiapkan channel dan akses untuk menjangkau lebih banyak pengguna," ujar Adrian.
"Kolaborasi perusahaan teknologi finansial dan perbankan tentunya akan semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan," tambah dia.
Bagi OVO, menurut dia, melalui kerjasama ini bisa meningkatkan efisiensi perusahaan. Pasalnya, OVO tidak perlu menempatkan EDC sendiri dan bisa menggunakan jaringan Bank Mandiri.
"Kalau 1 EDC harganya sekitar Rp 3-4 juta, bayangkan kalau harus membuat 1 juta atau 100 ribu, padahal bisa sharing ekosistem cost untuk satu titik," ucap dia.
(dru) Next Article Mandiri Geber Digitalisasi Lewat New Livin' by Mandiri
Sebagai tahap awal, nasabah Bank Mandiri dan pengguna OVO dapat melakukan transaksi di jaringan merchant yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri maupun OVO.
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menjelaskan, melalui sinergi ini, pihaknya optimistis bisa mendorong akselerasi gerakan nasional non-tunai dan meningkatkan penetrasi layanan Mandiri di seluruh segmen masyarakat.
Lebih lanjut, melalui kerjasama tersebut, kedua belah pihak bisa mengoptimalisasi jaringan Bank Mandiri dan OVO. Nantinya, pengguna kartu debit Mandiri, kartu kredit Mandiri, Mandiri e-Money dan Mandiri e-Cash dapat bertransaksi di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan OVO. Hal serupa juga dapat dilakukan pengguna OVO di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi non-tunai bagi kedua perusahaan.
Dengan kemitraan ini, baik nasabah Bank Mandiri ataupun pengguna OVO dapat menerima manfaat dari cepatnya transaksi elektronik yang akan tersedia di puluhan ribu lokasi di seluruh Indonesia. OVO akan menerima layanan Mandiri di aplikasinya dan dapat memanfaatkan jaringan elektronik Bank Mandiri seperti ATM dan Mandiri Online sebagai infrastruktur pendukung untuk pengembangan layanan OVO.
"Ke depannya, pengguna OVO juga bisa isi ulang saldo OVO Cash dan tarik dana melalui jaringan Bank Mandiri," tegas dia.
Dia menyebutkan, saat ini Bank Mandiri memiliki sedikitnya 240-250 ribu EDC. Pengguna OVO nantinya bisa bertransaksi melalui EDC tersebut.
"Sebanyak 17 juta nasabah bisa melakukan top up dengan mudah," jelas dia.
Di sisi lain, Direktur Utama OVO Adrian Suherman mengemukakan, kerjasama antara Bank Mandiri dan OVO ini sangat positif bagi percepatan gerakan nasional non-tunai di Tanah Air.
"Dengan perkembangan uang elektronik di Indonesia, kami ditantang untuk selalu meningkatkan layanan, salah satunya dengan mempersiapkan channel dan akses untuk menjangkau lebih banyak pengguna," ujar Adrian.
"Kolaborasi perusahaan teknologi finansial dan perbankan tentunya akan semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan," tambah dia.
Bagi OVO, menurut dia, melalui kerjasama ini bisa meningkatkan efisiensi perusahaan. Pasalnya, OVO tidak perlu menempatkan EDC sendiri dan bisa menggunakan jaringan Bank Mandiri.
"Kalau 1 EDC harganya sekitar Rp 3-4 juta, bayangkan kalau harus membuat 1 juta atau 100 ribu, padahal bisa sharing ekosistem cost untuk satu titik," ucap dia.
(dru) Next Article Mandiri Geber Digitalisasi Lewat New Livin' by Mandiri
Most Popular