Dunia Masuki Era Revolusi Industri 4.0, Ini yang RI Siapkan
Arys Aditya, CNBC Indonesia
29 March 2018 13:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia menghadapi periode Industri 4.0 atau revolusi industri jilid 4. Pada periode ini, gelombang revolusi otomasi dan robotisasi bakal masif melanda berbagai sektor industri.
Menghadapi hal itu, Indonesia menyiapkan pembentukan Komite Nasional Industri 4.0 guna mengkoordinasikan lima sektor industri yang diunggulkan dalam era revolusi ini.
Adapun lima sektor industri priopritas adalah makanan dan minuman, elektronik, otomotif, tekstil serta foodware dan kimia. Lima sektor itu dipilih karena termasuk jajaran produk industrial yang memiliki permintaan tertinggi di dunia.
"Diperlukan koordinasi kebijakan dengan kementerian lain, naik harmonisasi regulasi maupun insentif fiskal dan infrastruktur telekomunikasi. Tadi disepakati, diperlukan membentuk komite industri nasional untuk implementasi jangka panjang pengembangan Industri 4.0," kata Airlangga.
Dia menuturkan Komite Industri 4.0 ditargetkan meningkatkan ekspor hingga mencapai level ekspor bersih (nett export) 10% lalu mendongkrak kontribusi manufaktur dari posisi saat ini 20% menjadi 25%.
Selain itu, Airlangga menjelaskan komite nantinya juga mengawal proyek-proyek percontohan di sektor makanan dan minuman serta otomotif, yang telah menerapkan prinsip industri 4.0.
Menurutnya, proyek percontohan ini akan membuka wawasan publik mengenai industri 4.0.
"Jadi tidak perlu ada ketakutan mengenai pengurangan tenaga kerja. Justru kalau industri kita ekspansi, akan ada tambahan tenaga kerja baru. Intinya, bagaimana kita saja mengelola perubahan tersebut," ungkap Menperin.
(ray/ray) Next Article Menperin Ungkap 4 Sektor Pendorong Tumbuhnya Industri RI
Menghadapi hal itu, Indonesia menyiapkan pembentukan Komite Nasional Industri 4.0 guna mengkoordinasikan lima sektor industri yang diunggulkan dalam era revolusi ini.
Adapun lima sektor industri priopritas adalah makanan dan minuman, elektronik, otomotif, tekstil serta foodware dan kimia. Lima sektor itu dipilih karena termasuk jajaran produk industrial yang memiliki permintaan tertinggi di dunia.
"Diperlukan koordinasi kebijakan dengan kementerian lain, naik harmonisasi regulasi maupun insentif fiskal dan infrastruktur telekomunikasi. Tadi disepakati, diperlukan membentuk komite industri nasional untuk implementasi jangka panjang pengembangan Industri 4.0," kata Airlangga.
Dia menuturkan Komite Industri 4.0 ditargetkan meningkatkan ekspor hingga mencapai level ekspor bersih (nett export) 10% lalu mendongkrak kontribusi manufaktur dari posisi saat ini 20% menjadi 25%.
Selain itu, Airlangga menjelaskan komite nantinya juga mengawal proyek-proyek percontohan di sektor makanan dan minuman serta otomotif, yang telah menerapkan prinsip industri 4.0.
Menurutnya, proyek percontohan ini akan membuka wawasan publik mengenai industri 4.0.
"Jadi tidak perlu ada ketakutan mengenai pengurangan tenaga kerja. Justru kalau industri kita ekspansi, akan ada tambahan tenaga kerja baru. Intinya, bagaimana kita saja mengelola perubahan tersebut," ungkap Menperin.
(ray/ray) Next Article Menperin Ungkap 4 Sektor Pendorong Tumbuhnya Industri RI
Most Popular