
Harga Referensi CPO April 2018 Naik 0,43% Jadi Rp 9,6 Juta/MT
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 March 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga referensi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk April 2018 naik tipis 0,43% menjadi US$ 711,62/metrik ton (MT) dari bulan lalu sebesar US$ 708,60/MT.
"Saat ini harga referensi CPO menguat namun tetap berada pada level di bawah US$ 750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan bea keluar (BK) CPO sebesar US$ 0/MT untuk periode April 2018," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam rilisnya yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (28/3/2018).
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada April naik 17,45% menjadi US$ 2.368,40/MT dari bulan lalu sebesar US$ 2.016,57/MT.
Hal ini berdampak pada penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao bulan April sebesar US$ 2.084/MT, naik 19,7% dari US$ 1.741/MT pada bulan sebelumnya.
Namun demikian, BK biji kakao tetap dipatok sebesar 5%. Adapun untuk produk kayu, HPE kayu dalam bentuk keping/pecahan (wood in chips/particle) dan kepingan kayu (chipwood) naik menjadi US$ 61/ton dari US$ 55/ton pada bulan Maret. HPE untuk produk kayu lainnya tidak mengalami perubahan, sementara BK juga tetap di kisaran 2-15%.
(ray/ray) Next Article Ekspor Minyak Sawit RI ke China Digoyang Corona
"Saat ini harga referensi CPO menguat namun tetap berada pada level di bawah US$ 750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan bea keluar (BK) CPO sebesar US$ 0/MT untuk periode April 2018," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam rilisnya yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (28/3/2018).
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada April naik 17,45% menjadi US$ 2.368,40/MT dari bulan lalu sebesar US$ 2.016,57/MT.
Namun demikian, BK biji kakao tetap dipatok sebesar 5%. Adapun untuk produk kayu, HPE kayu dalam bentuk keping/pecahan (wood in chips/particle) dan kepingan kayu (chipwood) naik menjadi US$ 61/ton dari US$ 55/ton pada bulan Maret. HPE untuk produk kayu lainnya tidak mengalami perubahan, sementara BK juga tetap di kisaran 2-15%.
(ray/ray) Next Article Ekspor Minyak Sawit RI ke China Digoyang Corona
Most Popular