
Warga Jakarta Konsumsi Air dari Sungai Terkotor di Indonesia
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 March 2018 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan Sungai Citarum adalah sungai terkotor di Indonesia.
Imam mengatakan ada dua jenis pencemaran di sungai Citarum, yaitu berasal dari limbah cair domestik dan juga limbah padat. "Sungai citarum kan terkenal sungai paling kotor. Sudah menjadi perhatian pemerintah. Pencemarannya banyak sekali. Ada dari rumah tangga, industri, peternakan, masyarakat, pertanian, di buang di Sungai Citarum," kata Imam saat Peringatan Hari Air Dunia XXVI 2018, Minggu (25/3/2018).
Tidak hanya itu, meski dinobatkan jadi sungai terkotor, Imam mengatakan bahwa Sungai Citarum merupakan sumber untuk konsumsi air warga DKI Jakarta selama ini. "DKI sumber airnya dari Jati Luhur. Di Jati Luhur ada bendungan Cirata dan Saguling. Diatasnya ada sungai Citarum. Sungai Citarum ini airnya masuk ke Saguling, lalu ke Cirata, lalu masuk lagi ke Jati Luhur, lalu airnya dikonsumsi oleh masyarakat Jakarta. Itu yang sangat kita perhatikan sehingga benar-benar berkonsentrasi membersihkan dari toxic (limbah) baik cair atau padat." Ujarnya.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menambahkan pemerintah memiliki program revitasiliasi Sungai Citarum dan menggelontorkan dana sebesar Rp 1,6 triliun untuk membersihkan hulu sungai.
Dana itu, kata dia, untuk penanggulangan selama 7 tahun. "Citarum tadi untuk tujuh tahun ya presiden bilang, dari tahun 2018 sampai 2025. Untuk pengendalian banjir khusus Citarum." Kata Endra.
Tahun ini pemerintah menyediakan anggaran sebesar sebesar Rp 34 triliun untuk pembangunan infrastruktur berkaitan dengan pelestarian air. Namun, ia mengatakan jika total pendanaan tersebut bukan untuk pengerjaan sesaat. Penanggulangan harus berkelanjutan karena banyak sekali faktor-faktor yang akan menyebabkan kelestarian air terus terganggu.
(gus/gus) Next Article 15 Daerah Aliran Sungai Prioritas untuk Dipulihkan
Imam mengatakan ada dua jenis pencemaran di sungai Citarum, yaitu berasal dari limbah cair domestik dan juga limbah padat. "Sungai citarum kan terkenal sungai paling kotor. Sudah menjadi perhatian pemerintah. Pencemarannya banyak sekali. Ada dari rumah tangga, industri, peternakan, masyarakat, pertanian, di buang di Sungai Citarum," kata Imam saat Peringatan Hari Air Dunia XXVI 2018, Minggu (25/3/2018).
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menambahkan pemerintah memiliki program revitasiliasi Sungai Citarum dan menggelontorkan dana sebesar Rp 1,6 triliun untuk membersihkan hulu sungai.
Dana itu, kata dia, untuk penanggulangan selama 7 tahun. "Citarum tadi untuk tujuh tahun ya presiden bilang, dari tahun 2018 sampai 2025. Untuk pengendalian banjir khusus Citarum." Kata Endra.
Tahun ini pemerintah menyediakan anggaran sebesar sebesar Rp 34 triliun untuk pembangunan infrastruktur berkaitan dengan pelestarian air. Namun, ia mengatakan jika total pendanaan tersebut bukan untuk pengerjaan sesaat. Penanggulangan harus berkelanjutan karena banyak sekali faktor-faktor yang akan menyebabkan kelestarian air terus terganggu.
(gus/gus) Next Article 15 Daerah Aliran Sungai Prioritas untuk Dipulihkan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular