
'Kebiasaan Tarif Tol Terus Naik, Baru Jokowi Buat Jadi Turun'
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
24 March 2018 14:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menurunkan sebanyak-banyaknya tarif tol yang banyak digunakan oleh kendaraan logistik cukup mengejutkan.
Lewat kebijakan yang populis ini, strategi Kepala Negara dipandang jitu karena dalam sejarah, tarif tol selalu naik dan tak pernah turun. Apalagi Indonesia termasuk negara dengan tarif tol yang tinggi.
"Memang terlalu mahal karena secara periodik dinaikkan terus tarif tol. Padahal lalu lintas semakin padat," kata Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Muslich Zainal Asikin dalam sambungan teleponnya, Sabtu (24/3/2018).
Menurut Muslich, jurus Presiden Jokowi yang ingin menekan biaya logistik perlu diacungi jempol. Selama ini, sambungnya, tol terus naik dan operator selalu diuntungkan.
"Lalu lintas tol semakin padat, dan selalu saja tak pernah sepi. Ini untungnya banyak operator jalan tol dan investor. Ada baiknya dihitung ulang seiring dengan peningkatan fasilitas dan perbaikan jalan tol," kata Dia.
Mekanisme yang tengah dibahas Pemerintah untuk menurunkan tarif tol yakni perpanjangan konsesi jalan tol kepada operator menjadi 50 tahun, lalu penyederhanaan golongan kendaraan yang membayar tol, dan pemberian insentif pajak yakni tax holiday.
"Memang jangan serta merta soal tol ini investasinya dibebankan semua ke tarif sehingga masyarakat kena dampaknya. Sudah seharusnya biaya investasi ditekan dan diberlakukan mekanisme subsidi silang bagi operator jalan tol yang sudah memiliki tol sebelumnya," papar Muslich.
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai kebijakan Presiden Jokowi cukup mengejutkan dan cukup populis. Ini menurut Hendri dilakukan sebagai bonus kepada masyarakat.
"Pasti Jokowi juga sadar elektablitas dia sedang terganggu terutama dengan ide-ide pembangunan infrastruktur yang mengganggu aktivitas masyarakat dan aktivitas transportasi," kata Hendri.
"Nah ini diantisipasi dengan memberikan bonus diskon buat masyarakat dengan menurunkan tarif tol, kita lihat saja apakah ini bisa mengobati kekesalan pengguna jalan tol termasuk Jokowi kan bilangnya supir-supir truk yang jadi korban, dan masyarakat menengah bawah," kata Hendri.
Menurutnya, ini menjadi obat perlipurlara di tengah kemacetan yang luar biasa di jalan tol. "Nah ini belum pernah dilakukan oleh Presiden sebelumnya karena ini menyangkut dengan investasi bahkan pemerintah sebelumnya kan memberikan aturan menaikkan tarif tol setiap 2 tahun," tutup Hendri.
(dru) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Lewat kebijakan yang populis ini, strategi Kepala Negara dipandang jitu karena dalam sejarah, tarif tol selalu naik dan tak pernah turun. Apalagi Indonesia termasuk negara dengan tarif tol yang tinggi.
"Memang terlalu mahal karena secara periodik dinaikkan terus tarif tol. Padahal lalu lintas semakin padat," kata Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Muslich Zainal Asikin dalam sambungan teleponnya, Sabtu (24/3/2018).
"Lalu lintas tol semakin padat, dan selalu saja tak pernah sepi. Ini untungnya banyak operator jalan tol dan investor. Ada baiknya dihitung ulang seiring dengan peningkatan fasilitas dan perbaikan jalan tol," kata Dia.
Mekanisme yang tengah dibahas Pemerintah untuk menurunkan tarif tol yakni perpanjangan konsesi jalan tol kepada operator menjadi 50 tahun, lalu penyederhanaan golongan kendaraan yang membayar tol, dan pemberian insentif pajak yakni tax holiday.
"Memang jangan serta merta soal tol ini investasinya dibebankan semua ke tarif sehingga masyarakat kena dampaknya. Sudah seharusnya biaya investasi ditekan dan diberlakukan mekanisme subsidi silang bagi operator jalan tol yang sudah memiliki tol sebelumnya," papar Muslich.
"Pasti Jokowi juga sadar elektablitas dia sedang terganggu terutama dengan ide-ide pembangunan infrastruktur yang mengganggu aktivitas masyarakat dan aktivitas transportasi," kata Hendri.
"Nah ini diantisipasi dengan memberikan bonus diskon buat masyarakat dengan menurunkan tarif tol, kita lihat saja apakah ini bisa mengobati kekesalan pengguna jalan tol termasuk Jokowi kan bilangnya supir-supir truk yang jadi korban, dan masyarakat menengah bawah," kata Hendri.
Menurutnya, ini menjadi obat perlipurlara di tengah kemacetan yang luar biasa di jalan tol. "Nah ini belum pernah dilakukan oleh Presiden sebelumnya karena ini menyangkut dengan investasi bahkan pemerintah sebelumnya kan memberikan aturan menaikkan tarif tol setiap 2 tahun," tutup Hendri.
(dru) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Most Popular