Pemerintah Pesimistis Capai Target Pembangunan Jargas

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
23 March 2018 18:38
Kementerian ESDM menyatakan pembangunan jaringan gas (jargas) masih mengalami banyak kendala. Di antaranya adalah masalah lahan yang kerap jadi persoalan utama.
Foto: Dokumentasi ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pembangunan jaringan gas (jargas) masih mengalami banyak kendala. Di antaranya adalah masalah lahan yang kerap jadi persoalan utama.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan bila capaian jargas bisa mencapai 50% sampai akhir 2019, sudah tergolong bagus. Diketahui, target pemerintah hingga tahun 2019 adalah terpasangnya jargas sebanyak 1,9 juta sambungan rumah tangga (SR).



"Setidaknya bisa 550.000 saja tercapai di 2019, saya tidak usah muluk-muluk," kata Ego di Gedung Migas, Jumat (23/3/2018).

Dia juga mengatakan, tengah dirancang Peraturan Presiden (Perpres) terkait percepatan pembangunan jargas dan ditarget rampung bulan ini. Ego mengaku pemerintah ingin ada satu harga di angka US$ 4,72 untuk di mulut sumur yang diberlakukan kepada badan usaha, utamanya Pertamina dan PGN.

Selanjutnya, untuk menyamakan harga hingga sampai tingkat konsumen, Ego memastikan akan menjadi hal yang mudah dilakukan. "Lambat laun dengan jumlah (sambungan) yang berkembang akan ekonomis, sekarang sudah ekonomis," ujar Ego.

Kehadiran Perpres dia nilai dapat pula mendukung permasalahan lahan seperti perizinan jalan raya dan izin daerah. 

Hingga saat ini, realisasi pembangunan jargas telah mencapai 228.515 SR di 15 provinsi meliputi 32 kabupaten maupun kota. Tahun ini, pemerintah akan melaksanakan pembangunan jargas sebanyak 78.315 SR di 16 daerah bersama Pertamina dan PGN. Selain itu, pipa transmisi jargas sepanjang 1.634  di enam lokasi pula.
(gus/gus) Next Article Pertamina - PGN Akan Bangun Jaringan Gas di 7 Wilayah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular