Bank Mandiri Tertarik Kembangkan Student Loan

gita rossiana, CNBC Indonesia
20 March 2018 15:17
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tertarik untuk mengembangkan program student loan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tertarik untuk mengembangkan program student loan yang sempat diwacanakan oleh pemerintah. Implementasi student loan ini dilakukan dengan mekanisme pemotongan gaji pelajar setelah mendapat pekerjaan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, hal terpenting dari pemberian student loan adalah bagaimana menelusuri keberadaan pelajar setelah lulus sekolah. Oleh karena itu, menurut Kartika, pelajar harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bisa terintegrasi ke Sistem Lembaga Informasi Keuangan (SLIK).

"Yang penting NIK-nya, selama NIK ada kan bisa masuk ke SID atau SLIK," ujar dia saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Adapun skema yang tepat dalam pemberian student loan tersebut adalah dengan menggunakan kredit multiguna. Kemudian proses penagihannya bisa melalui pemotongan gaji setelah pelajar mendapatkan pekerjaan.

"Kami sedang rancang bagaimana kita minta gajinya dipotong untuk pembayaran loan," jelas dia.

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi dari PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual menjelaskan, student loan bisa menyebabkan kredit macet apabila selepas menempuh pendidikan, pelajar tidak mendapat pekerjaan.

"Kalau tidak mendapat pekerjaan bagaimana bisa membayar angsuran, ini yang menyebabkan NPL," terang dia.

Melihat hal ini, menurut David, Indonesia perlu berkaca pada praktik yang ada di luar negeri. Misalnya di Eropa, pemerintah negara tersebut ikut terlibat dalam student loan dan memberikan keringanan apabila pelajar yang tamat sekolah belum mendapat pekerjaan.

"Jadi, kalau belum mendapat pekerjaan, tidak usah bayar angsuran dulu," ujar dia.

Namun di Amerika Serikat, implementasi student loan sepenuhnya dikelola oleh pihak swasta. Melihat hal ini, menurut David sebaiknya Indonesia bisa menggabungkan implementasi yang sudah ada.


Dia menjelaskan, bank di Indonesia bisa bekerjasama dengan perusahaan yang ingin merekrut karyawan. Melalui kerjasama ini, bank bisa memitigasi risiko pelajar tidak mendapat pekerjaan.

"Suku bunga pun bisa ditekan rendah karena risiko sudah dimitigasi," terang dia

Sejauh ini, bank-bank di Indonesia menurut dia sudah mulai menyalurkan kredit pendidikan, namun dalam bentuk kredit tanpa agunan (KTA). Namun ada lembaga lain yang khusus menginisiasi student loan ini."Saya lihat justru fintech yang menginisiasi," ucap dia.
(dru) Next Article Bank Mandiri Punya Student Loan, Cicilan Mulai Rp 400 Ribuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular