Pembangkit Listrik 30 MW di Ternate Mulai Beroperasi

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
18 March 2018 10:47
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Ternate dibangun dalam waktu 7 bulan.
Foto: PLN
Ternate, CNBC Indonesia - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Ternate dengan kapasitas 30 megawatt (MW) telah mulai beroperasi. Listrik yang dihasilkan pembangkit ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sistem Ternate Tidore.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka menilai pembangunan pembangkit MPP dengan mesin gas memang tergolong cepat sebab hanya membutuhkan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan.

"Seperti PLTMG Ternate ini konstruksinya rampung di Oktober 2017 setelah kontrak efektif berlaku pada April 2017. Setelah proses konstruksi pembangkit selesai, tahapan selanjutnya adalah menguji beban sebelum dinyatakan layak beroperasi. Setelah itu baru bisa peroleh SLO dan unit keempat ini yang terakhir dapat (SLO) pada Februari lalu," kata Made dalam keterangan resminya, Minggu (18/3/2018).

PLTMG ini menggunakan bahan bakar duel fuel, yang artinya dapat memanfaatkan Liquid Natural Gas (LNG) dan bahan bakar minyak (BBM).

Made mengatakan pembangunan pembangkit ini merupakan upaya untuk mendukung pemerataan akses listrik, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Saat ini, beban puncak Sistem Ternate Tidore sebesar 32,49 MW, sedangkan daya mampunya sebesar 59,3 MW.

"Berarti terdapat cadangan daya sebesar 45% untuk Sistem Ternate Tidore," kata Made.


Pemerintah, kata Made, tengah menjalankan proyek 35.000 MW yang bertujuan menopang dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti mendorong munculnya pusat-pusat industri baru.

Bagi PLN, program itu lebih utamanya bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan daya di daerah-daerah yang statusnya defisit listrik.

Pemerintah menargetkan rasio eletrifikasi Indonesia mencapai 98% di akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2019. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim rasio elektrifikasi telah mencapai hampir 95% akhir tahun lalu.
(prm) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular