
Pekerja Asing di Singapura Jeblok, Terparah dalam 15 Tahun
Rehiya Sebayang, CNBC Indonesia
17 March 2018 12:37

Singapura, CNBC Indonesia - Jumlah penduduk asing yang bekerja di Singapura turun drastis. Ada 32.000 pekerja asing yang berhenti bekerja tahun lalu. Penurunan ini yang terbesar dalam 15 tahun, akibat meningkatnya penduduk setempat yang dipekerjakan.
Dilansir dari The Stars, Sabtu (17/3/2018), jumlah tersebut 10 kali lipat lebih banyak dari penurunan pada tahun 2016, yang hanya 2.500 pekerja.
Penurunan ini juga yang terparah sejak tahun 2002, dimana sebanyak 43.000 pekerja asing berhenti bekerja di Singapura. Pada tahun 2002 Singapura menghadapi perlambatan ekonomi, akibat resesi Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001.
Penyebab penurunan tahun lalu sebagian besar diakibatkan karena adanya masalah izin kerja di industri konstruksi dan galangan kapal laut. Tercatat ada 4.500 pekerja yang tidak memiliki surat izin kerja.
Angka itu merupakan penurunan pertama terparah dalam enan tahun terakhir, menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Depdagri) pada hari Kamis (15/3/2018).
Sektor jasa profesional dan teknologi informasi adalah yang paling sedikit mempekerjakan orang asing dengan keahlian tinggi, dibanding sektor lainnya, dimana perusahaan semakin banyak mempekerjakan penduduk lokal.
Totalnya ada 21.300 penduduk lokal yang dipekerjakan tahun lalu. Jumlah ini naik menjadi 67,2% pada bulan Desember 2017, dari 66,4% pada periode yang sama di tahun 2016 Singapura mencatatkan ada 3.422.700 pekerja di negaranya pada bulan Desember, belum termasuk pekerja yang menjadi pelayan.
Pergeseran tersebut diakibatkan semakin ketatnya peraturan perekrutan pekerja asing di Singapura dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian Tenaga Kerja memperkirakan lapangan kerja lokal akan terus tumbuh tahun ini, karena ekonomi diperkirakan akan tumbuh antara 1,5% sampai 3,5%. Namun kemungkinan pembukaan lowongan ini tidak merata di seluruh sektor, akan ada lebih banyak lowongan pekerjaan di sektor seperti manufaktur, infokom dan media, logistik dan perdagangan grosir.
Di Singapura semakin sedikit penduduk lokal yang menganggur dan di PHK, menyebabkan meningkatnya pendapatan penduduk Singapura.
(dru) Next Article Pemerintah Mau Permudah Proses Izin Tenaga Kerja Asing di RI
Dilansir dari The Stars, Sabtu (17/3/2018), jumlah tersebut 10 kali lipat lebih banyak dari penurunan pada tahun 2016, yang hanya 2.500 pekerja.
Penurunan ini juga yang terparah sejak tahun 2002, dimana sebanyak 43.000 pekerja asing berhenti bekerja di Singapura. Pada tahun 2002 Singapura menghadapi perlambatan ekonomi, akibat resesi Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001.
Angka itu merupakan penurunan pertama terparah dalam enan tahun terakhir, menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Depdagri) pada hari Kamis (15/3/2018).
Sektor jasa profesional dan teknologi informasi adalah yang paling sedikit mempekerjakan orang asing dengan keahlian tinggi, dibanding sektor lainnya, dimana perusahaan semakin banyak mempekerjakan penduduk lokal.
Totalnya ada 21.300 penduduk lokal yang dipekerjakan tahun lalu. Jumlah ini naik menjadi 67,2% pada bulan Desember 2017, dari 66,4% pada periode yang sama di tahun 2016 Singapura mencatatkan ada 3.422.700 pekerja di negaranya pada bulan Desember, belum termasuk pekerja yang menjadi pelayan.
Pergeseran tersebut diakibatkan semakin ketatnya peraturan perekrutan pekerja asing di Singapura dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian Tenaga Kerja memperkirakan lapangan kerja lokal akan terus tumbuh tahun ini, karena ekonomi diperkirakan akan tumbuh antara 1,5% sampai 3,5%. Namun kemungkinan pembukaan lowongan ini tidak merata di seluruh sektor, akan ada lebih banyak lowongan pekerjaan di sektor seperti manufaktur, infokom dan media, logistik dan perdagangan grosir.
Di Singapura semakin sedikit penduduk lokal yang menganggur dan di PHK, menyebabkan meningkatnya pendapatan penduduk Singapura.
(dru) Next Article Pemerintah Mau Permudah Proses Izin Tenaga Kerja Asing di RI
Most Popular