
Internasional
Inggris Akan Investasi Pertahanan Senjata Kimia Rp 920,8 M
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 March 2018 08:02

London, CNBC Indonesia - Inggris akan berinvestasi 48 juta poundsterling (Rp 920,8 miliar) untuk Pusat Pertahanan Senjata Kimia baru dan vaksin antraks ribuan prajurit Inggris, kata Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson hari Kamis (15/3/2018). Rencana tersebut diungkapkan setelah seorang mantan mata-mata Rusia diracun menggunakan racun saraf di Inggris.
"Kami berinvestasi 48 juta poundsterling ke Pusat Pertahanan Senjata Kimia baru untuk mempertahankan kecanggihan kami di bidang analisis dan pertahanan kimia," kata Williamson dalam sebuah pidato, seperti dilansir dari AFP.
Ia mengatakan pusat pertahanan itu akan berbasis di fasilitas militer Porton Down. Lokasi itu adalah markas rahasia tentara Inggris yang menganalisa gas saraf yang digunakan untuk meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury pada tanggal 4 Maret lalu.
Inggris telah menuduh Rusia "bersalah" dalam serangan ini.
Laboratorium Pertahanan Sains dan Teknologi, nama resmi dari tempat itu, mempekerjakan 3.000 ilmuwan dan memiliki anggaran tahunan sebesar 500 juta pounds.
Laboratorium itu didirikan tahun 1916 untuk melawan serangan gas Jerman saat Perang Dunia pertama, yang awalnya menggunakan klorin, lalu gas mustard dan fosgen.
Setelah itu di tahun 1950an, para peneliti di Porton Down mengembangkan gas CS tidak mematikan atau yang biasa disebut gas air mata, serta agen saraf mematikan VX.
Atas dasar kesepakatan internasional yang melarang penggunaan senjata kimia, penelitian yang dilakukan di Porton Down pun bersifat defensif atau untuk pertahanan, menurut Williamson.
"Jika kita ragu atas ancaman yang Rusia miliki untuk warga negara kita, kita hanya perlu melihat contoh mengejutkan dari serangan gegabah mereka di Salisbury," kata Williamson pada hari Kamis.
Meskipun begitu, ia menambahkan bahwa ancaman dari senjata kimia di berbagai negara, tidak hanya Rusia, semakin "menguat".
(prm) Next Article Ada Ancaman Senjata Kimia di Ukraina, Ini Langkah WHO
"Kami berinvestasi 48 juta poundsterling ke Pusat Pertahanan Senjata Kimia baru untuk mempertahankan kecanggihan kami di bidang analisis dan pertahanan kimia," kata Williamson dalam sebuah pidato, seperti dilansir dari AFP.
Ia mengatakan pusat pertahanan itu akan berbasis di fasilitas militer Porton Down. Lokasi itu adalah markas rahasia tentara Inggris yang menganalisa gas saraf yang digunakan untuk meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury pada tanggal 4 Maret lalu.
Laboratorium Pertahanan Sains dan Teknologi, nama resmi dari tempat itu, mempekerjakan 3.000 ilmuwan dan memiliki anggaran tahunan sebesar 500 juta pounds.
Laboratorium itu didirikan tahun 1916 untuk melawan serangan gas Jerman saat Perang Dunia pertama, yang awalnya menggunakan klorin, lalu gas mustard dan fosgen.
Setelah itu di tahun 1950an, para peneliti di Porton Down mengembangkan gas CS tidak mematikan atau yang biasa disebut gas air mata, serta agen saraf mematikan VX.
Atas dasar kesepakatan internasional yang melarang penggunaan senjata kimia, penelitian yang dilakukan di Porton Down pun bersifat defensif atau untuk pertahanan, menurut Williamson.
"Jika kita ragu atas ancaman yang Rusia miliki untuk warga negara kita, kita hanya perlu melihat contoh mengejutkan dari serangan gegabah mereka di Salisbury," kata Williamson pada hari Kamis.
Meskipun begitu, ia menambahkan bahwa ancaman dari senjata kimia di berbagai negara, tidak hanya Rusia, semakin "menguat".
(prm) Next Article Ada Ancaman Senjata Kimia di Ukraina, Ini Langkah WHO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular