
Arab Saudi Putuskan Ekspor Tak Lebih dari 7 Juta Barel Minyak
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
14 March 2018 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia- Arab Saudi berencana mempertahankan produksi minyak mentah di bawah 10 juta barel per hari, di mana ekspor dipatok tidak lebih dari 7 juta barel. Keputusan itu diambil untuk menghentikan pasokan berlebih dan meningkatkan harga.
Kementerian Energi negara pengekspor utama minyak dunia itu telah menurunkan produksi minyak di bawah target OPEC sejak Januari, termasuk mengurangi ekspor.
"Walau ada tambahan nominasi masuk sebesar 100.000 barel per hari, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, alokasi dipertahankan setara dengan jumlah di bulan Maret," kata Menteri Energi Arab Saudi seperti dilansir Reuters, Kamis (14/3/2018).
Juru bicara Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan negaranya bersama dengan produsen minyak OPEC serta non-OPEC, yang berpartisipasi dalam kesepakatan memotong pasokan minyak global, tetap berkomitmen mencapai tujuan memulihkan stok kembali ke tingkat normal.
Dengan dipimpin Rusia, mereka telah sepakat untuk mempertahankan pemotongan produksi minyak sampai akhir 2018. OPEC sendiri berhasil mewujudkan target rata-rata untuk jangka waktu lima tahun dan mengurangi kelebihan pasokan sekitar 74 juta barel di atas target, di mana totalnya sudah mencapai lebih dari 300 juta saat pemotongan dimulai pada 2017.
(gus/gus) Next Article Arab Saudi Sebut Produsen Minyak akan Turunkan Suplai
Kementerian Energi negara pengekspor utama minyak dunia itu telah menurunkan produksi minyak di bawah target OPEC sejak Januari, termasuk mengurangi ekspor.
Juru bicara Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan negaranya bersama dengan produsen minyak OPEC serta non-OPEC, yang berpartisipasi dalam kesepakatan memotong pasokan minyak global, tetap berkomitmen mencapai tujuan memulihkan stok kembali ke tingkat normal.
Dengan dipimpin Rusia, mereka telah sepakat untuk mempertahankan pemotongan produksi minyak sampai akhir 2018. OPEC sendiri berhasil mewujudkan target rata-rata untuk jangka waktu lima tahun dan mengurangi kelebihan pasokan sekitar 74 juta barel di atas target, di mana totalnya sudah mencapai lebih dari 300 juta saat pemotongan dimulai pada 2017.
(gus/gus) Next Article Arab Saudi Sebut Produsen Minyak akan Turunkan Suplai
Most Popular