Internasional

Trump Pecat Menlu AS, Rex Tillerson, Lewat Twitter

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 March 2018 07:27
Presiden AS Donald Trump memecat Menlu Rex Tillerson dan menunjuk loyalisnya, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Mike Pompeo, untuk menggantikan Tillerson.
Foto: REUTERS/ Leah Millis
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rex Tillerson hari Selasa (13/3/2018) setelah serangkaian perselisihan mengenai kebijakan terkait Korea Utara, Rusia, dan Iran. Trump menunjuk loyalisnya, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Mike Pompeo, untuk menggantikan Tillerson.

Perubahan terbesar dalam Kabinetnya itu diumumkan lewat cuitan di akun Twitter Trump di tengah-tengah upaya pemerintahannya mempersiapkan pertemuan dengan Korea Utara.


Pemecatan serupa yang sangat jarang terjadi itu merangkum perselisihan selama berbulan-bulan yang terjadi antara Presiden dari Partai Republik itu dengan Tillerson yang merupakan mantan chief executive perusahaan migas Exxon Mobil Corp.

Ketegangan di antara mereka memuncak tahun lalu ketika Tillerson disebut-sebut memanggil Trump "bodoh" dan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Namun, Tillerson membantah telah menggunakan kata itu, dilansir dari Reuters.

Analis menunjukkan kecemasannya atas keputusan mengganti diplomat papan atas itu sebelum pertemuan pertama dengan Korea Utara bulan Mei. Mereka juga khawatir Pompeo akan mendorong Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dan bersikap hawkish terhadap Korea Utara.

Para kritikus mengatakan tindakan penggantian itu akan menimbulkan lebih banyak ketidakstabilan dalam pemerintahan Trump yang bergejolak dan menandai kepergian seorang moderat yang berusaha mempererat hubungan AS dengan sekutunya di tengah-tengah kritik Trump.

Trump mengumumkan pemecatan itu melalui akun Twitter-nya Selasa pagi dan kemudian menjelaskan alasan pemecatan itu kepada wartawan.

"Kami cukup bisa bekerja sama namun kami tidak sepakat dalam beberapa hal," kata Trump. "Ketika kau melihat kesepakatan Iran, saya pikir kesepakatan itu buruk dan saya kira ia menganggapnya baik. Saya ingin membatalkan itu atau melakukan sesuatu [terhadap kesepakatan itu] dan ia berpendapat sedikit berbeda."

Sementara itu di kantor Kementerian Luar Negeri, Tillerson yang terlihat emosional mengatakan Trump meneleponnya Selasa siang dari pesawat kepresidenan beberapa jam setelah ia dipecat lewat Twitter.

Tillerson juga mengatakan masa jabatannya berakhir 31 Maret namun ia akan mendelegasikan tugasnya kepada Wakil Menlu John Sullivan pada Selasa malam.

"Yang penting adalah memastikan adanya proses transisi yang lancar ketika negara ini sedang menghadapi perubahan kebijakan yang besar dan tantangan-tantangan keamanan nasional," kata Tillerson dengan suara bergetar kepada wartawan.


Ia tidak berterima kasih atau memuji Trump sebagaimana yang dulu ia lakukan dalam beberapa kesempatan. Namun, ia menekankan hubungan baiknya dengan Menteri Pertahanan Jim Mattis. Keduanya dikenal sering melunakkan beberapa kebijakan Trump yang terlalu keras.
(prm) Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular