Februari 2018, Defisit APBN Capai Rp 48,9 T

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 March 2018 14:39
Tercatat terjadi defisit APBN 2018 pada periode Februari 2018 hingga Rp 48,9 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah merilis perkembangan APBN 2018 sampai Februari 2018. Tercatat terjadi defisit APBN 2018 pada periode tersebut hingga Rp 48,9 triliun.

"Angka ini sama dengan 0,33% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya, di 2017 defisitnya Rp 54,7 triliun," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Kemenkeu, Senin (12/3/2018).

Menurut Sri Mulyani, APBN di 2018 masih terlihat cukup sehat. Defisit tersebut terjadi akibat belanja negara yang lebih besar hingga Rp 249 triliun darpada pendapatan. "Pendapatan negara mencapai Rp 200,1 triliun," ujar Sri Mulyani.

Sementara penerimaan Pajak dan Bea Cukai tercatat Rp 200 triliun. Adapun selama dua bulan pertama di 2018, pemerintah telah menarik utang sekitar Rp 56,5 triliun, atau 14,2% dari target. Realisasi ini, jauh lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 120,7 triliun

"Pembiayaan ini lebih kecil dari tahun lalu yang mencapai Rp 120,7 triliun. Ini menggambarkan APBN semakin membaik," ungkap Sri Mulyani.

Berikut perkembangan kas negara sampai akhir Februari 2018 :
  • Penerimaan Perpajakan Rp 200 triliun, atau 10,6% dari target APBN
  • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 160,7 triliun atau 9,9% dari target APBN
  • Belanja Pemerintah pusat Rp 127,6 triliun atau 8,8% dari target APBN
  • Transfer Daerah dan dana desa Rp 121,5 triliun atau 15,9% dari target APBN



(dru) Next Article Pemerintah Pede Tax Ratio Bisa Tembus 14%, Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular