
RI Minta 'Bank Dunia' China Ikut Biayai Proyek Daerah Kumuh
Arys Aditya, CNBC Indonesia
12 March 2018 13:31

Bogor, CNBC Indonesia - Pembiayaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) diarahkan untuk proyek-proyek infrastruktur dasar dan perumahan di perkotaan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengemukakan ada tiga jenis proyek yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada Bank Dunia versi China tersebut, yaitu pertama, pengembangan dan penanganan daerah kumuh melalui program kota tanpa kumuh (kotaku).
"Ada program 101 untuk meniadakan daerah-daerah slump di perkotaan. Ini sebagian didanai oleh AIIB," ungkapnya dalam konferensi pers usai mendampingi Presiden Joko Widodo menemui delegasi AIIB di Istana Bogor, Senin (12/3/2018).
Kedua, proyek irigasi. Basuki menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk mengusulkan beberapa bendungan dan waduk yang mulai dibangun dan akan selesai, tetapi masih membutuhkan pembiayaan swasta.
Sementara ketiga, adalah rehabilitas bendungan dan waduk yang telah selesai dibangun.
"Sebagian sudah siapkan dengan APBN, tapi akan lebih banyak lagi yang selesai [kalau AIIB ikut], kami juga akan usulkan ke Bappenas agar bisa di-pipeline-kan ke AIIB," ujarnya.
Basuki menambahkan pihaknya juga masih membutuhkan dana sebesar US $250 juta atau setara Rp 3 triliun untuk membangun infrastruktur di destinasi wisata seperti Mandalika, Dana Toba, Borobudur plus Labuan Bajo.
"Mungkin kita akan co-financing dengan Bank Dunia untuk Mandalika. Sisanya belum," kata Basuki.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan Pemerintah Indonesia juga menawarkan agar AIIB bisa melakukan kolaborasi dengan sektor swasta untuk membiayai proyek-proyek strategis RI.
Menkeu mengatakan hingga kini AIIB telah menanamkan dana sebesar US $100 juta dan US$ 125 juta pada 2017 untuk regional infrastructure fund.
Sebelumnya, sebanyak US$ 216 juta diluncurkan oleh AIIB bersama sejumlah lembaga multinasional untuk program slump upgrading.
"Indonesia saat ini memiliki banyak sekali proyek-proyek yang kita sudah siapkan dan tentu pendanaan akan sangat membantu dalam mengakselerasi pengerjaan proyek tersebut."
(ray/ray) Next Article Jokowi: 'Bank Dunia' China Sukses Dukung Infrastruktur RI
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengemukakan ada tiga jenis proyek yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada Bank Dunia versi China tersebut, yaitu pertama, pengembangan dan penanganan daerah kumuh melalui program kota tanpa kumuh (kotaku).
"Ada program 101 untuk meniadakan daerah-daerah slump di perkotaan. Ini sebagian didanai oleh AIIB," ungkapnya dalam konferensi pers usai mendampingi Presiden Joko Widodo menemui delegasi AIIB di Istana Bogor, Senin (12/3/2018).
Sementara ketiga, adalah rehabilitas bendungan dan waduk yang telah selesai dibangun.
"Sebagian sudah siapkan dengan APBN, tapi akan lebih banyak lagi yang selesai [kalau AIIB ikut], kami juga akan usulkan ke Bappenas agar bisa di-pipeline-kan ke AIIB," ujarnya.
Basuki menambahkan pihaknya juga masih membutuhkan dana sebesar US $250 juta atau setara Rp 3 triliun untuk membangun infrastruktur di destinasi wisata seperti Mandalika, Dana Toba, Borobudur plus Labuan Bajo.
"Mungkin kita akan co-financing dengan Bank Dunia untuk Mandalika. Sisanya belum," kata Basuki.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan Pemerintah Indonesia juga menawarkan agar AIIB bisa melakukan kolaborasi dengan sektor swasta untuk membiayai proyek-proyek strategis RI.
Menkeu mengatakan hingga kini AIIB telah menanamkan dana sebesar US $100 juta dan US$ 125 juta pada 2017 untuk regional infrastructure fund.
Sebelumnya, sebanyak US$ 216 juta diluncurkan oleh AIIB bersama sejumlah lembaga multinasional untuk program slump upgrading.
"Indonesia saat ini memiliki banyak sekali proyek-proyek yang kita sudah siapkan dan tentu pendanaan akan sangat membantu dalam mengakselerasi pengerjaan proyek tersebut."
(ray/ray) Next Article Jokowi: 'Bank Dunia' China Sukses Dukung Infrastruktur RI
Most Popular