Ada Aturan Harga, Bisakah PLN Beli Batu Bara US$ 40/ton?

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
08 March 2018 18:46
PT PLN (persero) selama ini ternyata sudah membeli batu bara di bawah harga pasar, ini karena faktor kalori rendah yang paling banyak dibeli.
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (persero) selama ini ternyata sudah membeli batu bara di bawah harga pasar, ini karena faktor kalori rendah yang paling banyak dibeli.

Dengan aturan harga DMO yang disebut dibatasi US$ 70 per ton, PLN artinya bisa beli batu bara dengan harga lebih murah lagi.

PLN membenarkan bahwa pembangkit yang dimilikinya mayoritas menggunakan batu bara dengan kalori di kisaran 4000 hingga 5000. Maka dari itu, bila ada penetapan harga khusus oleh pemerintah, sesungguhnya itu berlaku untuk batu bara kalori 6300 atau masuk dalam kategori high rank.

"Kalau (kalori) di bawah itu tentunya lebih murah, karena tidak laku dibawa ke luar negeri (ekspor)," kata Kepala Satuan Komunikasi PLN, I Made Suprapteka kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/3/2018).



Terkait harga pembelian batu bara, Made mengaku penentuannya tergantung dengan negosiasi antara PLN dan pengusaha batu bara. Bukan hanya kalori, lokasi juga menjadi salah satu penentu harga tersebut.

"Kisarannya US$ 45-50 per ton," kata dia.

Kebutuhan batu bara di pembangkit PLN tidak kaku, artinya batu bara kalori tinggi tetap bisa digunakan di pembangkit yang membutuhkan kalori rendah.

"Malah lebih bagus, karena hanya untuk pembakaran agar menghasilkan uap. Semakin rendah kalorinya, semakin banyak jumlah batu bara yang dibakar. Semakin tinggi kalori, semakin rendah jumlah batu bara yang dibutuhkan,"kata Made.

Made tidak bisa menyebut jumlah masing-masing pembangkit berdasarkan kategori kebutuhan kalori batu bara, namun dia memastikan jumlah kebutuhan atas seluruh pembangkit berkisar di angka 70-80 juta ton per tahun.
(gus/gus) Next Article Aturan Harga Batu Bara untuk Listrik Terbit Pekan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular