Kadin Dorong Kemitraan Pengusaha - Petani
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
06 March 2018 20:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Kadin akan menggelar Jakarta Food Security Summit pada 8-9 Maret 2018. Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan gelaran tersebut dimanfaatkan untuk mendorong lebih banyaknya kemitraan antara pengusaha dan petani, nelayan, dan peternak.
Kemitraan antara pengusaha dan petani diyakini dapat menjadi alat pemerataan ekonomi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
"Pertanian dapat menjadi leading sector untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dengan memperhatikan kesejahteraan petani yang menjadi penentu dalam ketahanan pangan," ujar Rosan dalam konferensi pers di kantor Kadin, Selasa (6/3/2018).
Rosan menyoroti besarnya penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian masih berbanding terbalik dengan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia mengungkapkan serapan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 32% atau sebanyak 45 dari 132 juta tenaga kerja, sementara pertumbuhannya hanya sebesar 3-4% dan kontribusinya terhadap PDB hanya sebesar 13-14%.
Dalam gelaran Jakarta Food Security Summit nanti, kemitraan yang melibatkan 430.000 tenaga kerja akan ditampilkan sebagai contoh sukses bagi pengusaha-pengusaha.
Di industri kelapa sawit, jelas Rosan, kemitraan pengusaha-petani sebetulnya sudah banyak diterapkan.
Dia mencontohkan, bentuk kemitraan antara lain dalam satu perusahaan sawit struktur kepemilikannya 50% milik perusahaan dan 34% milik petani plasma & swadaya, di mana petani plasma memproduksi sekitar 5 ton, sementara petani swadaya setengahnya.
Melalui JFSS ini, Kadin menargetkan penyerapan satu juta tenaga kerja melalui berbagai kemitraan di hampir seluruh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, serta perikanan darat dan laut.
(ray/ray) Next Article Kesal Polemik Terus, Kadin Lapor Jokowi Soal Impor Beras
Kemitraan antara pengusaha dan petani diyakini dapat menjadi alat pemerataan ekonomi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
"Pertanian dapat menjadi leading sector untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dengan memperhatikan kesejahteraan petani yang menjadi penentu dalam ketahanan pangan," ujar Rosan dalam konferensi pers di kantor Kadin, Selasa (6/3/2018).
Dia mengungkapkan serapan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 32% atau sebanyak 45 dari 132 juta tenaga kerja, sementara pertumbuhannya hanya sebesar 3-4% dan kontribusinya terhadap PDB hanya sebesar 13-14%.
Dalam gelaran Jakarta Food Security Summit nanti, kemitraan yang melibatkan 430.000 tenaga kerja akan ditampilkan sebagai contoh sukses bagi pengusaha-pengusaha.
Di industri kelapa sawit, jelas Rosan, kemitraan pengusaha-petani sebetulnya sudah banyak diterapkan.
Dia mencontohkan, bentuk kemitraan antara lain dalam satu perusahaan sawit struktur kepemilikannya 50% milik perusahaan dan 34% milik petani plasma & swadaya, di mana petani plasma memproduksi sekitar 5 ton, sementara petani swadaya setengahnya.
Melalui JFSS ini, Kadin menargetkan penyerapan satu juta tenaga kerja melalui berbagai kemitraan di hampir seluruh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, serta perikanan darat dan laut.
(ray/ray) Next Article Kesal Polemik Terus, Kadin Lapor Jokowi Soal Impor Beras
Most Popular