Calon Gubernur BI Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,3% Tahun Ini
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 February 2018 17:44
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di 5,3%, atau titik tengah dari kisaran yang ditetapkan bank sentral 5,1%-5,4%.
Proyeksi tersebut, yang lebih rendah dari target pemerintah, sejalan dengan perkiraaan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF). Lembaga donor tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar 5,3%.
"Kita akan tumbuh 5,3% dan saya percaya faktor pertumbuhannya akan lebih banyak," kata Perry dalam diskusi panel Responding to the Change in a Global Landscape IMF-BI Conference, Selasa (27/2/2018).
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa berada di kisaran 5,3%. Hal itu sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara kawasan sebesar 5,6%.
"Kami perkirakan 5,3% tahun ini dan jangka menengah lebih tinggi lagi. Indonesia bisa bangga dengan pencapaian ini," kata Lagarde.
Meski demikian, Lagarde menilai sejumlah negara ASEAN, tak terkecuali Indonesia, membutuhkan pertumbuhan ekonomi baru yang berpusat pada permintaan dalam negeri, perdagangan regional, dan diversifikasi ekonomi.
"Sebagai contoh, diversifikasi kecil saja di sisi ekspor bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 1%," kata Lagarde.
(prm) Next Article BI Meramal Ekonomi Global 2020 Minus 4,9%
Proyeksi tersebut, yang lebih rendah dari target pemerintah, sejalan dengan perkiraaan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF). Lembaga donor tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar 5,3%.
"Kita akan tumbuh 5,3% dan saya percaya faktor pertumbuhannya akan lebih banyak," kata Perry dalam diskusi panel Responding to the Change in a Global Landscape IMF-BI Conference, Selasa (27/2/2018).
"Kami perkirakan 5,3% tahun ini dan jangka menengah lebih tinggi lagi. Indonesia bisa bangga dengan pencapaian ini," kata Lagarde.
Meski demikian, Lagarde menilai sejumlah negara ASEAN, tak terkecuali Indonesia, membutuhkan pertumbuhan ekonomi baru yang berpusat pada permintaan dalam negeri, perdagangan regional, dan diversifikasi ekonomi.
"Sebagai contoh, diversifikasi kecil saja di sisi ekspor bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 1%," kata Lagarde.
(prm) Next Article BI Meramal Ekonomi Global 2020 Minus 4,9%
Most Popular