

Acara ini diadakan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2/2018), dihadiri oleh para pembicara dunia dan dibagi menjadi 3 sesi.
- Sesi I : Towards a New Growth Model in a Changing Global Landscape
- Sesi II : Growth and Stability in the New Digital Economy
- Sesi III : Responding to the Change in a Global Landscape
Acara ini disiarkan langsung melalui sistem Live Report CNBC Indonesia. Saksikan terus di CNBC Indonesia untuk updatenya.
(Herdaru Purnomo/Hidayat Setiaji/Prima Wirayani)
(dru)
Indonesia Suka Tidak Suka Harus Beradaptasi dengan Digital Economy
"Indonesia harus bersiap dengan ekonomi digital. Suka tidak suka harus beradaptasi dengan ekonomi digital," kata Perry.
Perrry menambahkan Ekonomi digital juga harus diperhatikan juga mitigasi risikonya. Terutama yang paling banyak diperbincangkan belakangan yakni cryptocurrency.
Selain itu, Indonesia juga perlu investasi lebih besar di sektor sumber daya manusia. Terutama khusus para pemuda yang nantinya menjadi pemimpin bangsa.
"Kemudian, Indonesia akan terus melaksanakan reform, reform, and reform. Reformasi struktural demi peningkatan kapasitas ekonomi," tutup Perry.
Payment System Bisa Kurangi Biaya Operasional
Menurut dia, perkembangan digital teknologi tidak hanya mampu menciptakan pengembangan ekonomi, melainkan juga dapat menciptakan efisiensi serta memangkas biaya-biaya yang sejatinya tidak perlu dilakukan.
“Payment system bisa mengurangi pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan. Jadi bagaimana mengintegrasikan secara mobile,” jelasnya
Interkoneksi Fintech Bisa Antisipasi Shadow Banking
“Kami ingin semua terkoneksi GPN, agar tidak terjadi penipuan dan lain sebagainya. Kita perlu fokus pada hal ini,” ungkapnya
Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia Jessica Chew menilai, keberadaan digital ekonomi telah membuka kesempatan kerja baru bagi masyaraka Malaysia. Hal ini, perlu mendapat dukungan penuh.
“Ini bisa meningkatkan layanan, dan menguntungkan. Peran agen ekonomi itu penting untuk pengembangan ekonomi,” kata Chew.
Perry Warjiyo : Stance Kebijakan Moneter BI Netral
“Kebijakan moneter akan tetap konsisten seperti saat ini,” jelasnya
Kebijakan Makroprudensial Amunisi Genjot Ekonomi
Hal tersebut tak lepas dari beberapa kebijakan yang ditempuh BI. Bukan hanya melaui bauran kebijakan moneter, melainkan juga sejumlah kebijakan makroprudensial yang selama ini dilakukan.
“Kita butuh keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuham. Kita sudah punya itu semua. Kenapa? Karena kami memiliki kebijakan makroprudensial untuk support pertumbuhan,” kata Perry.
Geopolitik Global Masih Pengaruhi Ekonomi Negara Kawasan
“Masih ada tiga tantangan, China, AS, dan harga komoditas. Kami akan terus memonitor; khususnya rebalancing China,” jelasnya
Hal senada disampaikan kedua pejabat bank sentral negara kawasan. Deputi Gubernur Bank Sentral Thailand Chantavarn Sucharitakul mengatakan, kondisi global cukup memberikan pengaruh bagi ekonomi Thailand.
“Kondisi global masih memberikan pengaruh,” jelasnya.
FOTO: Sesi III 'Responding to the Change in a Global Landscape'
![]() |
![]() |
Sesi III : Responding to the Change in a Global Landscape
Sesi III Conference dimulai dengan pembicara, Chief Economist AMRO Hoe Ee Khor, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Sentral Filipina Diwa Guinigundo, Asisten Gubernur Bank Sentral Thailand Chantavarn Sucharitakul, dan Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia Jessica Chew.
Google : UMKM Perlu Internet untuk Akses Pasar Luas
"Sektor small enterprises bisa mengakses pasar di Indonesia atau bahkan dunia. Perusahaan yang punya website dan terhubung dengan internet bisa develop market internationaly," kata Dia.
Selain itu, internet membantu meningkatkan (level up) ekonomi. "Sewa jasa, masukkan ke aplikasi cloud. Dengan begitu suatu usaha bisa tumbuh lebih besar dan lebih cepat," imbuh Caroline.
Bos GrabPay Southeast Asia Bicara Soal Sosok Sumiati
"Sumiati harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Lalu dia mempelajari platform pembayaran online dan membuka toko agen pembayaran, menolong orang membayar tagihan, menghubungkan orang-orang dari offline ke online dengan menggunakan ponsel," cerita Jason.
Platform baru dalam berbisnis seperti kisah Sumiati, kata Jason, sangat membantu dan menjadi jalan banyak orang untuk membangun bisnis.
FOTO : Sesi II 'Growth and Stability in the New Digital Economy'
![]() |
![]() |
![]() |
IMF: Pembuat Kebijakan Harus Tawarkan Pengaturan Bitcoin Cs
Namun, mata uang digital ini memiliki beberapa risiko, seperti nilainya yang tidak stabil dan besarnya kemungkinan mata uang ini digunakan dalam tindakan kriminal, seperti pencucian uang dan pembiayaan terorisme.
Selain itu, fakta bahwa banyak bursa Bitcoin cs yang kolaps juga semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang digital.
“Tantangan bagi regulator adalah bagaimana menciptakan pengaturan yang menyediakan platform bagi inovasi tersebut untuk berkembang dengan aman di mana para pengguna dapat diyakinkan bahwa asetnya disimpan di tempat yang aman,” ujar Adrian dalam panel diskusi dalam rangka seminar internasional bertema New Growth Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
“Penting bagi pembuat kebijakan untuk menawarkan kerangka kebijakan yang dapat berfungsi [di situasi ini],” tambahnya.
“Tantangan kebijakan di bidang fintech adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang aman yang dapat menangkap manfaat teknologi tersebut tanpa membahayakan perekonomian.”
Mirza Adityaswara: Perusahaan Fintech Harus Pahami Risiko Money Laundering
"BI berharap, komunitas seperti ini memahami risiko dari ekonomi digital seperti risiko cyber dan money laundering," kata Mirza.
Di samping itu, BI menginginkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mampu memanfaatkan teknologi ditengah perkembangan teknologi.
"Karena kegiatan ekonomi seperti ini menguntungkan konsumen," jelasnya
Sesi II : Growth and Stability in the New Digital Economy
Sri Mulyani : Pemerintah Formulasikan Aturan Startup
"Sehingga pemerintah akan mereformulasikan dan merumuskan strategi bagaimana menerima, mengakomodasi, sampai memfasilitasi ekonomi digital," kata Sri Mulyani dalam conference tersebut.
Siaran Pers : BI dan IMF Angkat Pencapaian RI dan Negara ASEAN Bidang Ekonomi
Bank Indonesia (BI) dan International Monetary Fund (IMF) mengangkat berbagai pencapaian Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya dalam bidang ekonomi, khususnya dalam pertumbuhan ekonomi, diversifikasi ekonomi, dan pengurangan kemiskinan. Hal tersebut dibahas dalam High Level Conference bertajuk New Growth Models in a Changing Global Landscape yang diselenggarakan bersama oleh BI dan IMF, hari ini (27/02), di Jakarta. Hadir dalam kegiatan antara lain Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo beserta Anggota Dewan Gubernur, Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Managing Director IMF, Christine Lagarde.
Dalam sambutannya, Managing Director IMF menyampaikan berbagai pencapaian positif yang telah diperoleh Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, antara lain dalam bidang ekonomi dan bidang sosial. Dari aspek regional, negara-negara ASEAN dianggap memiliki ketahanan ekonomi yang baik dan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lainnya, antara lain dalam pelaksanaan pertumbuhan ekonomi inklusif. Namun, Lagarde juga mengingatkan bahwa di tengah pertumbuhan ekonomi ASEAN yang tengah membaik, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan perekonomian negara, baik dari sisi moneter dan makroekonomi maupun infrastruktur.
Dalam sesi diskusi, konferensi tingkat tinggi ini membahas isu penyesuaian kerangka kebijakan negara-negara dalam menghadapi kondisi makroekonomi dan struktural terkini, dan mengembangkan strategi pertumbuhan untuk membangun ketahanan ekonomi di tengah perubahan lingkungan ekonomi global. Dengan kehadiran pembicara internasional yang kompeten di bidangnya, konferensi juga mengupas pengalaman berbagai negara dalam mempersiapkan diri menghadapi tren global di masa mendatang. Diskusi diharapkan dapat memberi manfaat dan insight bagi seluruh peserta, yang berasal dari lembaga dan praktisi bidang ekonomi dari Indonesia maupun mancanegara. Selain diskusi, kegiatan juga memaparkan kekayaan alam Indonesia, serta kekayaan budaya yang ditampilkan melalui pameran UMKM kerajinan Indonesia.
Konferensi ini merupakan bagian dari Voyage to Indonesia, yaitu rangkaian kegiatan untuk mempromosikan Indonesia menjelang pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group (IMF-WBG AM) 2018 di Nusa Dua, Bali. IMF-WBG AM 2018 diperkirakan akan menghadirkan sekitar 15.000 pengunjung ke Indonesia, yang berasal dari tokoh dan praktisi bidang ekonomi, organisasi, serta media massa internasional.
Dalam pidatonya, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menyelenggarakan IMF-WBG AM 2018. Gelaran IMF-WBG AM 2018 diharapkan dapat memberi pengalaman bagi seluruh peserta, tak hanya terkait pembahasan topik-topik terkini dalam diskusi, namun juga memberi pengalaman tak terlupakan dari kekayaan alam dan budaya Indonesia yang begitu beragam. Dengan penerimaan dan antusiasme yang baik dari pengunjung internasional, Indonesia pun selangkah lebih dekat pada pelaksanaan AM 2018 yang sukses dan mampu mengangkat nama baik Indonesia di mata internasional.
Sri Mulyani : Go-Jek, Tokopedia, Lazada Bisa Edukasi Soal Pajak
"Dalam hal pajak, mudah bagi saya untuk mengumpulkan karena banyak penduduk ada di sini. Tapi masalahnya bukan hanya penerimaan pajak karena pajak hanya bagian dari kebijakan fiskal secara keseluruhan. Go-Jek, Tokopedia, Lazada punya toko yang terhubung dengan mereka. Mungkin mereka bisa melakukan edukasi soal pajak," papar Sri Mulyani.
Bos IMF : Soal Fintech, Cryptocurrency, yang Penting adalah Stabilitas
"Fintech, cryptocurrency yang penting adalah stabilitas. Regulator, operator, inovator harus bekerja bersama dengan tujuan kepentingan publik. Stabilitas dan potensi inovasi harus berjalan bersama, ini seni menyeimbangkan," kata Lagarde.
Sri Mulyani : Banyak Inovasi Digital, Masyarakat Harus Tetap Dilindungi
"Disrupsi dan kecepatan perubahan ini menghasilkan dilema. Melindungi konsumen, keamanan, dengan mendukung inovasi. Kita harus terus mencari keseimbangan untuk melindungi masyarakat dan data sambil tetap menjaga pertumbuhan inovasi," kata Dia.
FOTO : Sesi I 'Towards a New Growth Model in a Changing Global Landscape'
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pemerintah Singapura Sebut Fintech Punya Potensi di Regional ASEAN
Kedua, menurut Tharman, situasi ekonomi digital di ASEAN sangat menggairahkan karena muncul dari bawah dan mendorong kreativitas.
"Pengambil kebijakan harus mendorong mereka. Digitalisasi rantai pasok akan menjadi keuntungan bagi ASEAN. Akan ada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif karena melibatkan UMKM. Itu harus menjadi prioritas kita semua," papar Tharman.
Christine Lagarde : Perlu Keberanian Politik Ubah Kebijakan
"Perlu keberanian politik untuk mengubah kebijakan. Ekonomi rente, pengambil untung, itu punya posisi dalam ekonomi," kata Lagarde.
Sri Mulyani : Kami Lakukan Respons Hadapi Digital Economy
"Oleh karena itu Presiden beberapa kali mengundang para pelakunya untk mengetahui lebih dalam. Birokrasi harus lebih aktif dan responsif. Untuk mitigasi perubahan ini, yang paling sulit adalah respons birokrasi. Inilah yang kami lakukan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusi panel BI-IMF Conference.
Wakil Perdana Menteri Singapura : ASEAN Harus Terbuka
Sesi I : Towards a New Growth Model in a Changing Global Landscape
IMF : Kerjasama Regional dan Global Harus Ditingkatkan
IMF Apresiasi Go-Jek yang Bertransformasi dari Aplikasi
IMF: Kita Harus Siap dengan Revolusi Digital
"Model pertumbuhan ekonomi baru mungkin akan bertumpu kepada inovasi teknologi. Mulai dari kecerdasan buatan, robotik, bio teknologi, sampai fintech," imbuh Christine Lagarde, Managing Director IMF.
IMF Minta Terus Perbaiki Iklim Usaha dan Perangi Korupsi
"Investasi di sektor infastruktur juga sangat penting. Indonesia memiliki rencana lebih dari 250 proyek dengan total investasi US$ 323 miliar. Filipina berencana berinvestasi sebesar US$ 180 miliar juga untuk kereta api, jalan, dan bandara," kata Lagarde.
IMF : Peran Perempuan Indonesia dalam Angkatan Kerja Terus Meningkat
Tantangan di ASEAN Adalah Demografi
"Sementara negara lain seperti Thailand dan Vietnam perlu mengambil langkah untuk mengatasi dampak dari populasi yang mulai menua dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas," tuturnya.
Christine Lagarde : Model Pertumbuhan Ekonomi Baru Harus Inklusif
IMF : ASEAN Butuh Model Pertumbuhan Ekonomi Baru
Christine Lagarde : Kondisi Ekonomi Dunia Berubah
"Kabar baiknya, ASEAN telah membangun pondasi ekonomi yang kuat. Volatilitas saat ini menjadi penngingat bahwa fundamental itu penting. Kita tahu ada dampak dari normalisasi kebijakan moneter negara maju, kita tahu itu semua akan terjadi. Pengambil kebijakan harus tetap waspada mengingat ada prospek capital flows," jelasnya.
IMF: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3% Tahun 2018
![]() |
Christine Lagarde : Dunia Bisa Belajar dari ASEAN, Gotong Royong
Opening Remarks Managing Director IMF Chirstine Lagarde
Gubernur BI : Kepercayaan Investor Meningkat
"Saat ini Indonesia juga sudah menempati peringkat ke 72 dalam Ease of Doing Business," imbuh Agus.
FOTO : High-Level International Conference
![]() |
![]() |
![]() |
Gubernur BI : Kondisi Indonesia Sudah Membaik di Mata Investor
"Credit Default Swap (CDS) turun signifikan. Kami juga melihat ada keberanian investor untuk menambah modal di pasar saham," kata Agus Marto.
Conference Diawali dengan Opening Speech Gubernur BI Agus Martowardojo

Indonesia Suka Tidak Suka Harus Beradaptasi dengan Digital Economy
15:21Payment System Bisa Kurangi Biaya Operasional
14:57Perry Warjiyo : Stance Kebijakan Moneter BI Netral
14:49Kebijakan Makroprudensial Amunisi Genjot Ekonomi
14:02Google : UMKM Perlu Internet untuk Akses Pasar Luas
13:01IMF: Pembuat Kebijakan Harus Tawarkan Pengaturan Bitcoin Cs
12:53Mirza Adityaswara: Perusahaan Fintech Harus Pahami Risiko Money Laundering
11:29Sri Mulyani : Pemerintah Formulasikan Aturan Startup
11:22Siaran Pers : BI dan IMF Angkat Pencapaian RI dan Negara ASEAN Bidang Ekonomi
11:19Sri Mulyani : Go-Jek, Tokopedia, Lazada Bisa Edukasi Soal Pajak
10:58Bos IMF : Soal Fintech, Cryptocurrency, yang Penting adalah Stabilitas
10:43Sri Mulyani : Banyak Inovasi Digital, Masyarakat Harus Tetap Dilindungi
10:37Pemerintah Singapura Sebut Fintech Punya Potensi di Regional ASEAN
10:31Sri Mulyani : Kami Lakukan Respons Hadapi Digital Economy
10:07IMF Apresiasi Go-Jek yang Bertransformasi dari Aplikasi
10:06IMF: Kita Harus Siap dengan Revolusi Digital
10:03IMF Minta Terus Perbaiki Iklim Usaha dan Perangi Korupsi
10:01IMF : Peran Perempuan Indonesia dalam Angkatan Kerja Terus Meningkat
10:00Tantangan di ASEAN Adalah Demografi
09:50IMF : ASEAN Butuh Model Pertumbuhan Ekonomi Baru
09:45Christine Lagarde : Kondisi Ekonomi Dunia Berubah
09:40IMF: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3% Tahun 2018
09:38Christine Lagarde : Dunia Bisa Belajar dari ASEAN, Gotong Royong
09:29Opening Remarks Managing Director IMF Chirstine Lagarde
09:24Gubernur BI : Kepercayaan Investor Meningkat
09:20Gubernur BI : Kondisi Indonesia Sudah Membaik di Mata Investor
09:16Conference Diawali dengan Opening Speech Gubernur BI Agus Martowardojo