
Sampai Kapan Harga Beras Mahal?
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
27 February 2018 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras medium masih cukup mahal di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp 9.450/kilogram (kg).
(ray/ray) Next Article RI Mau Impor Beras, Bos Bulog: Belum Tentu Kami Laksanakan!
Berdasarkan situs Kementerian Perdagangan yang diakses pagi ini, harga beras medium di Jakarta pada 26 Februari 2018 tercatat Rp 12.500/kg dan harga rata-rata nasional Rp 11.107/kg.
Namun demikian, pemerintah belum memutuskan untuk menggelontorkan beras impor ke pasar.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor sudah mulai masuk ke Indonesia dan pada akhir bulan nanti total yang datang sebanyak 261.000 ton.
Beras-beras itu akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) dan akan digunakan apabila sudah waktunya.
"Seluruh beras impor harus masuk dulu ke gudang sebagai stok. Penyalurannya nanti bergantung perkembangan dan kebutuhan. Selama masih ada beras serapan dari petani, baik yang dulu maupun yang sekarang terus bergulir, itu yang akan terus dikeluarkan untuk Operasi Pasar," jelasnya di Gudang Bulog, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Enggar menegaskan, masuknya beras impor tidak akan merugikan penyerapan panen petani.
"Masuknya beras impor tidak merugikan hasil panen petani, ditambah lagi Rakor Menko telah menetapkan fleksibilitas harga serapan Bulog 20% di atas HPP (harga pembelian pemerintah). Berapa pun kami serap, setiap hari ada panen. Persoalannya sekarang panennya mencukupi atau tidak," ujar Enggar.
Namun demikian, pemerintah belum memutuskan untuk menggelontorkan beras impor ke pasar.
Beras-beras itu akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) dan akan digunakan apabila sudah waktunya.
"Seluruh beras impor harus masuk dulu ke gudang sebagai stok. Penyalurannya nanti bergantung perkembangan dan kebutuhan. Selama masih ada beras serapan dari petani, baik yang dulu maupun yang sekarang terus bergulir, itu yang akan terus dikeluarkan untuk Operasi Pasar," jelasnya di Gudang Bulog, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Enggar menegaskan, masuknya beras impor tidak akan merugikan penyerapan panen petani.
"Masuknya beras impor tidak merugikan hasil panen petani, ditambah lagi Rakor Menko telah menetapkan fleksibilitas harga serapan Bulog 20% di atas HPP (harga pembelian pemerintah). Berapa pun kami serap, setiap hari ada panen. Persoalannya sekarang panennya mencukupi atau tidak," ujar Enggar.
(ray/ray) Next Article RI Mau Impor Beras, Bos Bulog: Belum Tentu Kami Laksanakan!
Most Popular