
International
Najib Razak: Malaysia Tidak Akan Bangkrut
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 February 2018 14:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak menegaskan kembali bahwa Malaysia tidak akan bangkrut setelah berhasil mengurangi utang mencapai 50,4% terhadap plafon yang diterapkan sendiri sebesar 55%, mengumpulkan cadangan dana asing lebih tinggi, sementara pekerjaan di proyek infrastruktur meningkat.
Ia mengatakan bahwa pemerintah telah membuat keputusan berani seperti menerapkan Program Transformasi Ekonomi (Economic Transformation Programme) untuk mendorong perekonomian, menciptakan 2,26 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan sekitar 5% sampai 6% per tahun.
"Kami memiliki batasan sendiri sebesar 55% dari PDB (Produk Domestik Bruto), kami telah menguranginya menjadi 50,4%.Selama Krisis Keuangan Asia, cadangan kami turun menjadi US$ 20 miliar (Rp 273,6 triliun), saat itu kami tidak bangkrut. Sekarang, cadangan kami sekitar US$ 124 miliar. Apakah bisa dibilang bahwa kami bangkrut?" katanya pada program "Anggaran 2018 dengan Rakyat" pada hari Kamis (22/2/2018), seperti dilansir dari The Star. Kepala Permodalan Nasional Tan Sri Wahid Omar juga hadir pada kesempatan tersebut.
Najib, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Malaysia sebesar 5,9% pada tahun 2017 termasuk yang tertinggi di dunia, sementara inflasi dan angka pengangguran menurun.
"Itu gambaran besarnya. Pencapaian kami telah menerima ulasan yang sangat baik dari organisasi-organisasi internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang memuji Malaysia karena perekonomian kami bergerak ke arah yang benar dan kebijakan-kebijakan kami menunjukkan hasil positif, termasuk beberapa tindakan yang sudah kami ambil," katanya.
Najib mengatakan bahwa pemerintah mendengar suara rakyat dan Anggaran 2018 disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Apa yang sudah kami kumpulkan melalui GST [goods and services tax/pajak barang dan jasa] dan pajak-pajak lain, kami kembalikan ke rakyat. Kami telah mengembalikan banyak sekali ke rakyat, seperti pembayaran khusus untuk pegawai negeri sipil karena basis pendapatan kami lebih kuat."
"Pemerintahan ini akan merawat Anda dan akan terus merawat Anda," katanya, sembari menambahkan bahwa pemerintah akan menguraikan beberapa keputusan awal untuk jalan tol. Saya akan menguraikan beberapa keputusan awal yang menurut saya bukan untuk kepentingan rakyat Malaysia. Saya akan melakukannya. Kami telah menguraikan IPP [Independent Power Producer/Produsen Daya Mandiri], privatisasi yang sangat tidak populer, yang saya sebut sebagai kesepakatan manis. Saya akan mengulas [jalan] tol jika kita punya sisa pendanaan."
"Apa yang harus kami jaga, akan kami selamatkan. [Misalnya] Proton itu terlalu besar untuk gagal. Kami akan memastikan Proton bertahan, tapi akan merestrukturisasinya untuk membuatnya kompetitif," tambahnya.
Dengan Anggaran 2018, pengumpulan tol pada beberapa tol dihapuskan sejak tanggal 1 Januari tahun ini. Diantaranya tol di Batu Tiga dan Sungai Rasau di Shah Alam, Bukit Kayu Hitam di Kedah dan Eastern Dispersal Link di Johor.
"Kami yakin kami akan membawa negara ini ke level yang lebih tinggi, kami akan ke sana, dan kami akan mengatur kembali apapun yang tidak benar dan kami akan berjalan ke depan.
"Namun, saya tidak mengatakan bahwa pemerintahan ini tidak membuat kesalahan apapun. Saya cukup rendah hati untuk mengakui ada kelemahan di pemerintah, tapi kami bersiap untuk belajar dan kesalahan dan memperbaiki pemerintahan," kata Perdana Menteri.
(roy/roy) Next Article Tepis Tuduhan Korupsi, Najib Razak Rilis Surat Kerajaan Saudi
Ia mengatakan bahwa pemerintah telah membuat keputusan berani seperti menerapkan Program Transformasi Ekonomi (Economic Transformation Programme) untuk mendorong perekonomian, menciptakan 2,26 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan sekitar 5% sampai 6% per tahun.
"Kami memiliki batasan sendiri sebesar 55% dari PDB (Produk Domestik Bruto), kami telah menguranginya menjadi 50,4%.Selama Krisis Keuangan Asia, cadangan kami turun menjadi US$ 20 miliar (Rp 273,6 triliun), saat itu kami tidak bangkrut. Sekarang, cadangan kami sekitar US$ 124 miliar. Apakah bisa dibilang bahwa kami bangkrut?" katanya pada program "Anggaran 2018 dengan Rakyat" pada hari Kamis (22/2/2018), seperti dilansir dari The Star. Kepala Permodalan Nasional Tan Sri Wahid Omar juga hadir pada kesempatan tersebut.
"Itu gambaran besarnya. Pencapaian kami telah menerima ulasan yang sangat baik dari organisasi-organisasi internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang memuji Malaysia karena perekonomian kami bergerak ke arah yang benar dan kebijakan-kebijakan kami menunjukkan hasil positif, termasuk beberapa tindakan yang sudah kami ambil," katanya.
Najib mengatakan bahwa pemerintah mendengar suara rakyat dan Anggaran 2018 disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Apa yang sudah kami kumpulkan melalui GST [goods and services tax/pajak barang dan jasa] dan pajak-pajak lain, kami kembalikan ke rakyat. Kami telah mengembalikan banyak sekali ke rakyat, seperti pembayaran khusus untuk pegawai negeri sipil karena basis pendapatan kami lebih kuat."
"Pemerintahan ini akan merawat Anda dan akan terus merawat Anda," katanya, sembari menambahkan bahwa pemerintah akan menguraikan beberapa keputusan awal untuk jalan tol. Saya akan menguraikan beberapa keputusan awal yang menurut saya bukan untuk kepentingan rakyat Malaysia. Saya akan melakukannya. Kami telah menguraikan IPP [Independent Power Producer/Produsen Daya Mandiri], privatisasi yang sangat tidak populer, yang saya sebut sebagai kesepakatan manis. Saya akan mengulas [jalan] tol jika kita punya sisa pendanaan."
"Apa yang harus kami jaga, akan kami selamatkan. [Misalnya] Proton itu terlalu besar untuk gagal. Kami akan memastikan Proton bertahan, tapi akan merestrukturisasinya untuk membuatnya kompetitif," tambahnya.
Dengan Anggaran 2018, pengumpulan tol pada beberapa tol dihapuskan sejak tanggal 1 Januari tahun ini. Diantaranya tol di Batu Tiga dan Sungai Rasau di Shah Alam, Bukit Kayu Hitam di Kedah dan Eastern Dispersal Link di Johor.
"Kami yakin kami akan membawa negara ini ke level yang lebih tinggi, kami akan ke sana, dan kami akan mengatur kembali apapun yang tidak benar dan kami akan berjalan ke depan.
"Namun, saya tidak mengatakan bahwa pemerintahan ini tidak membuat kesalahan apapun. Saya cukup rendah hati untuk mengakui ada kelemahan di pemerintah, tapi kami bersiap untuk belajar dan kesalahan dan memperbaiki pemerintahan," kata Perdana Menteri.
(roy/roy) Next Article Tepis Tuduhan Korupsi, Najib Razak Rilis Surat Kerajaan Saudi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular