
Ada Moratorium, Proyek LRT Jakarta Diyakini Tetap Tepat Waktu
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 February 2018 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memutuskan menghentikan sementara seluruh proyek infrastruktur yang melayang atau elevated, termasuk pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).
PT Adhi Karya Tbk selaku kontraktor proyek LRT Jakarta – Bogor – Depok – Bekasi (Jabodebek) optimistis kebijakan tersebut tidak menunda penyelesaian proyek. Adapun LRT ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2019.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan LRT Jabodebek adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga diperkirakan evaluasi tidak akan berjalan lama.
“Saya pikir enggak (menunda penyelesaian proyek). Karena walaupun di atas berhenti, di (proyek) bawah kan masih bisa dikerjakan. Kalau proyek LRT mungkin ga lama (evaluasinya) paling seminggu sampai tiga minggu,” jelasnya di Gedung Kementerian PUPR, Selasa (20/2/2018).
Mulai hari ini, jelas Budi, Adhi karya akan membentuk tim terkait untuk mendukung evaluasi.
“Jadi, nanti per kontraktor akan kami guidance, apa yang harus dilakukan berkaitan dengan evaluasi prosedur dan metode kerja yang dilaksanakan terkait kualitas dan keselamatan kerja,” tambah Budi.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) Tubagus Hikmat mengatakan pihaknya tengah menyiapkan laporan untuk proses evaluasi. “Kami akan koordinasi dengan pemerintah ya dalam hal ini PUPR,” ujarnya.
(ray/ray) Next Article Orang Jakarta dan Sekitarnya Malas Pakai Transportasi Umum
PT Adhi Karya Tbk selaku kontraktor proyek LRT Jakarta – Bogor – Depok – Bekasi (Jabodebek) optimistis kebijakan tersebut tidak menunda penyelesaian proyek. Adapun LRT ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2019.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan LRT Jabodebek adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga diperkirakan evaluasi tidak akan berjalan lama.
Mulai hari ini, jelas Budi, Adhi karya akan membentuk tim terkait untuk mendukung evaluasi.
“Jadi, nanti per kontraktor akan kami guidance, apa yang harus dilakukan berkaitan dengan evaluasi prosedur dan metode kerja yang dilaksanakan terkait kualitas dan keselamatan kerja,” tambah Budi.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) Tubagus Hikmat mengatakan pihaknya tengah menyiapkan laporan untuk proses evaluasi. “Kami akan koordinasi dengan pemerintah ya dalam hal ini PUPR,” ujarnya.
(ray/ray) Next Article Orang Jakarta dan Sekitarnya Malas Pakai Transportasi Umum
Most Popular