Internasional

Unilever Ancam Boikot Facebook dan Google

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
14 February 2018 14:11
Unilever ancam akan memboikot Facebook dan Google bila mereka tidak menindak konten-konten ektrem dan ilegal
Foto: unilever.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Unilever ancam akan memboikot Facebook dan Google jika kedua raksasa teknologi tersebut gagal menindak tegas konten-konten ekstremis dan ilegal.

"Kami perlu mendefinisikan ulang bisnis yang bertanggung jawab di era digital karena untuk semua kebaikan yang dilakukan perusahaan teknologi, ada konsekuensi tidak disengaja yang sekarang perlu ditangani," kata Keith Weed, direktur pemasaran Unilever, hari Senin (13/2/2018) seperti dikutip oleh CNBC International.

Melalui pidato yang disampaikan di rapat kepemimpinan tahunan biro periklanan Interactive Advertising Bureau di California, Amerika Serikat (AS), Weed mengatakan perusahaan teknologi adalah pihak yang disalahkan karena menjadi tempat berita palsu dan konten kriminal beredar.

Unilever, produsen margarin Blue Band dan sabun Dove, mengatakan perusahaan teknologi perlu meninjau langkah transparansi dan memperbaiki kepercayaan konsumen di era konten ilegal.

Akhir tahun lalu, Komisi Eropa memperingatkan Facebook, Google, dan Twitter bahwa mereka mempertimbangkan menerapkan peraturan perundang-undangan jika upaya meregulasi diri sendiri oleh perusahaan teknologi terus gagal.


Pada Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Davos, Swiss, bulan lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak investor agar menekan perusahaan teknologi untuk lebih cepat mengambil tindakan terhadap konten ekstremis di jejaring sosial.

Menanggapi hal tersebut, Google mengumumkan pihaknya akan mendedikasikan lebih dari 10.000 staf untuk menindak konten ekstrem di Youtube tahun ini sementara Facebook menyatakan akan menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi gambar, video, atau teks yang terkait terorisme.

Facebook dan Google, bagian dari Alphabet, diestimasikan menguasai sekitar setengah pendapatan iklan daring seluruh dunia di tahun 2017, menurut perusahaan penelitian eMarketer. Di AS sendiri, kedua perusahaan teknologi tersebut diperkirakan memiliki pangsa pasar lebih dari 60%.

Facebook dan Google kabarnya mengatakan bahwa pihaknya mendengar imbauan Unilever untuk memperbaiki industrinya.
(prm) Next Article Gegara Konten Berita, Facebook 'Unfriend' Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular