Penyebab Pelaku Ekonomi Indonesia Sulit Tembus Pasar Global
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 February 2018 08:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menjalankan suatu aktivitas ekonomi tentunya diperlukan penggerak, yakni pelaku ekonomi. Saat ini pelaku ekonomi Indonesia sudah banyak mencoba berekspansi ke beberapa negara.
Kendati demikian, sejumlah pasar global masih banyak yang belum tersentuh oleh produk-produk dan jasa dari Indonesia.
Menurut Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Pesik, persoalan terhambatnya pelaku ekonomi Indonesia menembus pasar global bersumber dari kurangnya kemampuan di bidang ekonomi dan bisnis. Selain itu, kapabilitas negosiasi para pelaku bisnis lokal yang masih kurang juga menjadi penyebabnya.
“Jadi, persoalan pasar global bukan [hanya masalah] kreatifnya tapi ekonominya. Kemampuan bisnis, ekonomi, dan negosiasi itu penting tapi dari kita masih kurang,” kata Ricky, Selasa (13/2/2018).
Dia menuturkan para pelaku ekonomi saat ini masih dipusingkan oleh kapasitas dalam konteks bisnis, sementara kreativitas, menurutnya, Indonesia sudah jauh lebih baik.
“Kita itu masih pusing meningkatkan capacity building dalam konteks bisnis dan ekonomi. Tapi kalau kreativitas sih enggak kalah,” ucapnya.
(prm) Next Article Bekraf: Tahun Ini Kontribusi Ekraf Pada PDB Rp 1.105 T
Kendati demikian, sejumlah pasar global masih banyak yang belum tersentuh oleh produk-produk dan jasa dari Indonesia.
Menurut Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Pesik, persoalan terhambatnya pelaku ekonomi Indonesia menembus pasar global bersumber dari kurangnya kemampuan di bidang ekonomi dan bisnis. Selain itu, kapabilitas negosiasi para pelaku bisnis lokal yang masih kurang juga menjadi penyebabnya.
Dia menuturkan para pelaku ekonomi saat ini masih dipusingkan oleh kapasitas dalam konteks bisnis, sementara kreativitas, menurutnya, Indonesia sudah jauh lebih baik.
“Kita itu masih pusing meningkatkan capacity building dalam konteks bisnis dan ekonomi. Tapi kalau kreativitas sih enggak kalah,” ucapnya.
(prm) Next Article Bekraf: Tahun Ini Kontribusi Ekraf Pada PDB Rp 1.105 T
Most Popular