
Mendag: Impor Jagung untuk Tingkatkan Ekspor Produk Makanan
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
07 February 2018 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan menyatakan impor jagung 171.660 ton pada tahun ini khusus digunakan sebagai bahan baku untuk produk makanan dan minuman yang akan diekspor.
Produsen yang mengantongi izin impor jagung itu adalah Miwon, Tereos, dua perusahaan di bawah Indofood Group, dan Sinar Unigrand.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita izin impor itu diterbitkan selama setahun, berbeda dengan tahun sebelumnya di mana izin diterbitkan pada setiap kuartal.
“Saya tegaskan kembali, tidak ada impor jagung pakan yang diproduksi di Indonesia, jenis yang diimpor ini berbeda. Selama bertahun-tahun, impor jagung untuk kebutuhan industri yang tidak diproduksi di Indonesia tetap terjadi dan ini bahan baku untuk industri yang orientasi ekspor,” jelasnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (7/2/2018).
Di tempat yang sama, Dirjen Perdaganan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan izin impor itu diberikan ke perusahaan-perusahaan yang memang setiap tahunnya mengimpor jagung untuk bahan baku.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman menuturkan impor jagung memang diperlukan sepanjang tidak tersedia di dalam negeri.
“Hal ini wajar karena sekarang kita sudah masuk dalam rantai produksi global. Ketersediaan bahan baku merupakan keniscayaan yang akan meningkatkan daya saing produk kita,” jelasnya.
(ray/ray) Next Article Polemik Impor Jagung, Ada Arahan Jangan Lagi Bicara Surplus?
Produsen yang mengantongi izin impor jagung itu adalah Miwon, Tereos, dua perusahaan di bawah Indofood Group, dan Sinar Unigrand.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita izin impor itu diterbitkan selama setahun, berbeda dengan tahun sebelumnya di mana izin diterbitkan pada setiap kuartal.
Di tempat yang sama, Dirjen Perdaganan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan izin impor itu diberikan ke perusahaan-perusahaan yang memang setiap tahunnya mengimpor jagung untuk bahan baku.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman menuturkan impor jagung memang diperlukan sepanjang tidak tersedia di dalam negeri.
“Hal ini wajar karena sekarang kita sudah masuk dalam rantai produksi global. Ketersediaan bahan baku merupakan keniscayaan yang akan meningkatkan daya saing produk kita,” jelasnya.
(ray/ray) Next Article Polemik Impor Jagung, Ada Arahan Jangan Lagi Bicara Surplus?
Most Popular