BI Prediksi Pasar Ritel Turun

Penjualan Ritel Tiga Sampai Enam Bulan Mendatang Turun

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 February 2018 09:12
Perkiraan tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) sebesar 118,7, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya di posisi 134,6.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran dalam kurun waktu 3 bulan mendatang menurun. Hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang tercatat sebesar 118,7, lebih rendah dari bulan sebelumnya di posisi 134,6.

Bahkan dalam kurun waktu enam bulan ke depan, atau Juni 2018, penjualan eceran diperkirakan akan kembali menurun. Hal tersebut terefleksikan dari peningkatan IEP 6 bulan sebesar 2 poin dari sebesar 151 menjadi 149.

Dalam survei tersebut, BI memperkirakan ada tekanan kenaikan harga. Indikator yang memperkuat hal itu, terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 158,2, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya di posisi 152,8.

“Tekanan kenaikan harga barang dan jasa secara umum pada Maret 2018 diperkirakan meningkat,” sebut survei BI, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (7/2/2018).

Merinci lebih jauh, penjualan eceran pada Desember 2017 tercatat tumbuh melambat. Pada periode tersebut, Indeks Penjualan Eceran Riil (IPR) tercatat 219,5, atau tumbuh 0,7% secara year on year (yoy).

Melambatnya pertumbuhan penjualan eceran di akhir tahun, disebabkan terjadinya kontraksi pertumbuhan IPR di Manado dan Denpasar masing-masing minus 16,8% yoy dan minus 12% yoy. Dampak dari erupsi Gunung Agung, menjadi alasan penjualan eceran terkontraksi.

Meskipun penjualan eceran kuartal IV-2017 meningkat dibandingkan kuartal III-2017 sebesar 1,8% yoy, namun pertumbuhan penjualan eceran jika dibandingkan periode sama tahun lalu mengalami perlambatan yaitu 9,5% yoy

Sementara itu pada Januari, BI memperkirakan penjualan ritel tumbuh melambat. Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan IPR periode Januari tercatat 210,1 , atau turun minus 4,3% yoy dibandingkan 6,2% month to month (mtm).

Penurunan penjualan secara bulanan terutama terjadi pada kelompok informasi dan komunikasi, sandang, dan makanan, minuman, dan tembakau. “Sejalan dengan berakhirnya periode libur natal dan tahun baru,” tuis BI dalam hasil survei.
(hps) Next Article JLL Masih Perkirakan Sektor Properti RI Tetap Kinclong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular