
Survei BI
Ada Lebaran, Penjualan Ritel Juni 2018 Malah Jeblok
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
08 August 2018 20:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel Indonesia melambat dan mencatatkan pertumbuhan terendah dalam 4 bulan terakhir, atau sejak Februari 2018. Menurut Bank Indonesia (BI), hal ini disebabkan oleh berakhirnya faktor musiman Ramadan 2018, yang sudah mencapai puncaknya pada Mei 2018.
Penjualan ritel Indonesia tercatat naik 2,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Juni 2018. Jauh lebih lambat ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yaitu 8,3% YoY. Catatan ini juga lebih rendah dari capaian Juni 2017 sebesar 6,3% YoY.
Realisasi penjualan ritel Juni 2018 juga cukup jauh di bawah dari perkiraan BI. Dalam laporan bulan lalu, BI memperkirakan penjualan ritel tumbuh hingga 6,8% YoY. Pasalnya, bank sentral meyakini bahwa faktor musiman Ramadhan dan Idul Fitri masih akan memengaruhi penjualan ritel tanah air, utamanya dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Sebagai informasi, bulan Ramadhan tahun ini memang terbagi dua, sebagian di bulan Mei 2018 dan separuh lagi di bulan Juni 2018. Hari raya Idul Fitri sendiri jatuh pada tanggal 15 Juni 2018. Meski dinaungi nuansa lebaran, namun masyarakat nampaknya sudah mengakumulasikan pembelian sejak bulan Mei 2018.
BI mencatat bahwa melambatnya kinerja penjualan bersumber antara lain dari komoditas peralatan informasi dan komunikasi, khususnya elektronik (audio/video) yang turun sebesar 14,4% YoY, terkontraksi lebih dalam dibandingkan kontraksi Mei 2018 sebesar 9,5% YoY.
Selain itu, kelompok sandang juga turun sebesar 11,2% YoY, setelah sebelumnya meningkat hingga 16,5% YoY pada bulan sebelumnya.
Untuk penjualan ritel Juli 2018, BI memperkirakan akan ada perbaikan ke angka 3,4% YoY. Meningkat dari bulan Juni 2018, dan jauh lebih baik dari capaian Juli 2017 yang terkoreksi sebesar 3,3% YoY.
"Peningkatan penjualan eceran antara lain dipengaruhi oleh tingginya permintaan pada musim tahun ajaran baru dan sebagai efek dari pencairan Gaji ke-13 PNS dan pensiunan. Penjualan eceran diperkirakan meningkat terutama pada sub-kelompok Sandang yang tumbuh sebesar 23,4% YoY, meningkat dari -11,2% (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis BI."
Peningkatan penjualan juga terjadi pada kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang tercatat tumbuh 8,7% YoY, meningkat dibandingkan 3,7% (yoy) pada Juni 2018," tambah bank sentral Indonesia.
(RHG/RHG) Next Article Disokong Gaji ke-13 PNS, Penjualan Ritel Tumbuh 2,9% di Juli
Penjualan ritel Indonesia tercatat naik 2,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Juni 2018. Jauh lebih lambat ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yaitu 8,3% YoY. Catatan ini juga lebih rendah dari capaian Juni 2017 sebesar 6,3% YoY.
Realisasi penjualan ritel Juni 2018 juga cukup jauh di bawah dari perkiraan BI. Dalam laporan bulan lalu, BI memperkirakan penjualan ritel tumbuh hingga 6,8% YoY. Pasalnya, bank sentral meyakini bahwa faktor musiman Ramadhan dan Idul Fitri masih akan memengaruhi penjualan ritel tanah air, utamanya dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Makanan, Minuman, dan Tembakau.
BI mencatat bahwa melambatnya kinerja penjualan bersumber antara lain dari komoditas peralatan informasi dan komunikasi, khususnya elektronik (audio/video) yang turun sebesar 14,4% YoY, terkontraksi lebih dalam dibandingkan kontraksi Mei 2018 sebesar 9,5% YoY.
Selain itu, kelompok sandang juga turun sebesar 11,2% YoY, setelah sebelumnya meningkat hingga 16,5% YoY pada bulan sebelumnya.
Untuk penjualan ritel Juli 2018, BI memperkirakan akan ada perbaikan ke angka 3,4% YoY. Meningkat dari bulan Juni 2018, dan jauh lebih baik dari capaian Juli 2017 yang terkoreksi sebesar 3,3% YoY.
"Peningkatan penjualan eceran antara lain dipengaruhi oleh tingginya permintaan pada musim tahun ajaran baru dan sebagai efek dari pencairan Gaji ke-13 PNS dan pensiunan. Penjualan eceran diperkirakan meningkat terutama pada sub-kelompok Sandang yang tumbuh sebesar 23,4% YoY, meningkat dari -11,2% (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis BI."
Peningkatan penjualan juga terjadi pada kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang tercatat tumbuh 8,7% YoY, meningkat dibandingkan 3,7% (yoy) pada Juni 2018," tambah bank sentral Indonesia.
(RHG/RHG) Next Article Disokong Gaji ke-13 PNS, Penjualan Ritel Tumbuh 2,9% di Juli
Most Popular