
Multifinance Gunakan Fintech untuk Tingkatkan Kredit
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
06 February 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan pembiayaan mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis termasuk pemasaran produk. Penerapan teknologi informasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pembiayaan.
PT. Home Credit Indonesia yang mulai mengembangkan online financing sejak Maret 2017. Chief Executive Officer Home Credit Jaroslav Gaisler menjelaskan, sampai saat ini, nilai booking melalui online financing sudah mencapai Rp 30 miliar.
”Nilai pembiayaan melalui online financing berkontribusi 10% dari total pembiayaan,”ujar dia saat ditemui di acara Konferensi Pers di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Dalam mengembangkan online financing tersebut, perusahaan menggandeng beberapa perusahaan e-commerce seperti yang dilakukan dengan Blibli.com. “Selain blibli.com yang tertarik banyak, kami juga menjajaki pemasaran pembiayaan melalui maskapai penerbangan,”ucap dia.
Kemudian, inovasi lain yang dilakukan oleh Home Credit adalah dengan mengaplikasikan teknologi informasi untuk proses persetujuan aplikasi. Semula, proses persetujuan aplikasi di Home Credit bisa mencapai 30 menit, namun saat ini perusahaan berusaha memperpendeknya menjadi 3 menit.
”Proses 3 menit ini bukan hal yang luar biasa, karena sebelumnya proses bisa dilakukan dengan 4-5 menit, malah di negara lain sudah bisa instan seperti di USA, China, Rusia, dan Ceko,”kata dia.
Setiap tahun, perusahaan mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk mengembangkan teknologi informasi. Penggunaan dana ini lebih diarahkan untuk pengembangan sistem, pembangunan infrastruktur IT dan hal lainnya.
Selain Home Credit, PT. Astra Credit Companies (ACC) juga mengembangkan online financing, CEO ACC Jodjana Jody menjelaskan, sejauh ini baru 3% pembiayaan yang dilakukan melalui online. Sementara jumlah pengunduh sudah mencapai 80 ribu orang.
“Downloader sudah mencapai 80 ribu orang, tapi utilisasi masih sebatas untuk cicilan, cek info dan simulasi kredit,”kata dia.
Kemudian Direktur PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardojo mengatakan, perusahaan pembiayaan memang sudah mulai sadar akan perkembangan teknologi. ”Sudah mulai dijalankan dan disiapkan beberapa teknologi baru,”terang dia.
Bentuk implementasi teknologi yang sudah dilakukan adalah dari sisi penggunaan aplikasi mobile yang berguna untuk pemasaran, proses kredit, dan persetujuan kredit. ”Implementasi lainnya adalah perubahan komputer menjadi teknologi Thin Client dimana tidak membutuhkan resources besar di setiap komputer karena semua penyimpanan data dibuat terpusat, menghembat lebih dari 25% secara biaya,”terang dia.
(hps) Next Article OJK Stop Pendaftaran Fintech Pinjaman Online Baru
PT. Home Credit Indonesia yang mulai mengembangkan online financing sejak Maret 2017. Chief Executive Officer Home Credit Jaroslav Gaisler menjelaskan, sampai saat ini, nilai booking melalui online financing sudah mencapai Rp 30 miliar.
”Nilai pembiayaan melalui online financing berkontribusi 10% dari total pembiayaan,”ujar dia saat ditemui di acara Konferensi Pers di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Dalam mengembangkan online financing tersebut, perusahaan menggandeng beberapa perusahaan e-commerce seperti yang dilakukan dengan Blibli.com. “Selain blibli.com yang tertarik banyak, kami juga menjajaki pemasaran pembiayaan melalui maskapai penerbangan,”ucap dia.
Kemudian, inovasi lain yang dilakukan oleh Home Credit adalah dengan mengaplikasikan teknologi informasi untuk proses persetujuan aplikasi. Semula, proses persetujuan aplikasi di Home Credit bisa mencapai 30 menit, namun saat ini perusahaan berusaha memperpendeknya menjadi 3 menit.
”Proses 3 menit ini bukan hal yang luar biasa, karena sebelumnya proses bisa dilakukan dengan 4-5 menit, malah di negara lain sudah bisa instan seperti di USA, China, Rusia, dan Ceko,”kata dia.
Setiap tahun, perusahaan mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk mengembangkan teknologi informasi. Penggunaan dana ini lebih diarahkan untuk pengembangan sistem, pembangunan infrastruktur IT dan hal lainnya.
Selain Home Credit, PT. Astra Credit Companies (ACC) juga mengembangkan online financing, CEO ACC Jodjana Jody menjelaskan, sejauh ini baru 3% pembiayaan yang dilakukan melalui online. Sementara jumlah pengunduh sudah mencapai 80 ribu orang.
Kemudian Direktur PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardojo mengatakan, perusahaan pembiayaan memang sudah mulai sadar akan perkembangan teknologi. ”Sudah mulai dijalankan dan disiapkan beberapa teknologi baru,”terang dia.
Bentuk implementasi teknologi yang sudah dilakukan adalah dari sisi penggunaan aplikasi mobile yang berguna untuk pemasaran, proses kredit, dan persetujuan kredit. ”Implementasi lainnya adalah perubahan komputer menjadi teknologi Thin Client dimana tidak membutuhkan resources besar di setiap komputer karena semua penyimpanan data dibuat terpusat, menghembat lebih dari 25% secara biaya,”terang dia.
(hps) Next Article OJK Stop Pendaftaran Fintech Pinjaman Online Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular